Ansori berharap kehadiran Program SIAP SIAGA bersama mitra pelaksananya MDMC dan KONSEPSI bermanfaat bagi masyarakat yang didampingi.
Program yang dilaksanakan hingga awal 2027 nantinya juga bermanfaat bagi pemerintah dan bisa menghasilkan praktek baik yang bisa diterapkan di tempat lainnya.
Bagi desa-desa di Kecamatan Moyo Utara yang akan menjadi dampingan program, Ansori berpesan agar pemerintah setempat memanfaatkan sebaik-baiknya program ini.
Dukungan dari Program SIAP SIAGA ini sangat membantu penguatan kapasitas di pemerintah desa hingga ke level masyarakat.
"Mari saling bekerja sama untuk lingkungan yang lebih aman, tangguh bencana dan berketahanan iklim demi Sumbawa yang unggul, maju, dan Sejahtera," ajaknya.
Menjadi Contoh Baik
Perwakilan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Firza Ghozalba mengatakan Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki risiko dan ancaman yang lebih besar dibandingkan dengan negara lainnya.
Selain itu kapasitas masyarakat yang tinggal di kepulauan berbeda-beda, sehingga dalam upaya pengurangan risiko bencana memiliki tantangan.
Begitu juga di NTB, khususnya Sumbawa yang merupakan kabupaten kepulauan juga memiliki tantangan yang sama.
"Karena itulah perlu inovasi dan praktik sosial agar tangguh dalam menghadapi bencana," kata Firza.
Salah satu praktik baik itu adalah Desa Tangguh Bencana (Destana).
Program yang berbasis kemasyarakatan ini harus didukung semua pihak, harus dipastikan keberlanjutannya.
Begitu juga program SIAP SIAGA di Kabupaten Sumbawa akan melaksanakan pendampingan di desa-desa untuk Destana.
Dengan menggandeng mitra MDMC dan KONSEPSI akan dilaksanakan program di desa di Kecamatan Moyo Utara.
Harapannya, desa-desa yang didampingi ini ke depannya bisa menjadi praktik baik yang bisa diterapkan juga di desa lainnya di Kabupaten Sumbawa.