"Untuk saat ini kita sedang pelebaran area take off untuk lokasi opening dan closing ceremony. Kita ingin tahun ini agar masyarakat bisa ikut menikmati di area take off. Kalau kemarin belum memungkinkan karena luas areal terbatas. Akase ke masyarakat umum masih terbatas," jelas Roy, Selasa (8/4/2025).
Sky Lancing telah membuka kawasan baru untuk menunjang event yang akan menjadi tempat penonton dan parkir.
"Kita buka lahan setengah hektare untuk akses masyarakat. Insya Allah nyaman, termasuk tempat parkir," ujarnya.
Roy mempersilakan masyarakat untuk menonton dan menikmati event PGAWC tanpa biaya masuk.
"Betul (gratis). Masyarakat tidak dipungut biaya masuk, fasilitas toilet kita siapkan, tanpa membayar. Jadi masyarakat kita buat nyaman. Itu semua free," bebernya.
Meski demikian, pihaknya tetap membatasi akses masyarakat di lokasi acara.
Terutama di areal-areal khusus atlet untuk spek keamanan.
Sebanyak dua atlet NTB telah mendaftarkan diri berlaga di PGAWC 2025.
"Dari NTB sejauh ini seingat saya baru dua (atlet). Ini berkaitan dengan seleksi, yang bisa ikut event ini harus masuk di rangking tertinggi, bukan like and dislike.
"Kalau mau jujur, sebetulnya belum ada atlet NTB yang layak tampil di PGAWC, berdasarkan standarisasi PGWAC," bebernya.
Kendati demikian, pihak panitia diberikan wild card sebanyak lima slot untuk mengggunakan hak istimewa (hak prerogatif) untuk memberikan kesempatan bagi atlet (yang belum memasuki rangking dunia) untuk berlaga di PGWAC. Pihak panitia bakal memberikan slot tersebut kepada atlet asal Indonesia, khususnya NTB.
"Penyelenggaran diberikan wild card untuk lima peserta, yang tidak lolos seleksi maka dia bisa ikut dengan wild card. Tujuan kita kan ingin mengembangkan dan mendorong teman-teman di NTB untuk ikut," beber Roy.
(*)