Berita Kota Bima

Belum Memiliki NISN, Dua SiswaSDN 28 Melayu Kota Bima Berpotensi Tak Dapat MBG

Penulis: Andi Hujaidin
Editor: Idham Khalid
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PROGRAM BGM - Suasana para siswa di SDN 28 Melayu Kota Bima saat sebelum menerima Makan Bergizi Gratis (MBG) pada Senin (17/2/2025).

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Andi Hujaidin

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah mulai berjalan di Kota Bima, pada hari ini Senin (17/2/2025). Sebanyak 21 Sekolah mendapat jatah untuk menerima MBG yang dibagi ke para siswa.

Di balik antusiasme semua pihak untuk menjalankan program itu, terdapat dua siswa yang berpotensi tidak dapat menikmati MBG di sekolahnya.

Kepala Sekolah SDN 28 Melayu Kota Bima Nurfatuh. Ia mengatakan bahwa syarat untuk bisa mendapatkan MBG harus memiliki Nomor Induk Siswa Nasional (NISN). Sedangkan kedua siswanya itu sampai dengan saat ini masih belum memiliki karena siswa pindahan. 

"Ada di kelas satu dan kelas lima. Itu siswa pindahan dari Kabupaten Dompu dan Kabupaten Bima, tapi sekarang dalam proses penerbitan NISN-nya," ujarnya Senin (17/2/2025).

Ia menegaskan kembali, pihaknya akan tetap memperjuangkan hak siswanya agar bisa menikmati MBG bersama teman-temannya meskipun terkendala NISN yang masih proses.

"Nanti kalau misalnya ada yang sakit atau tidak hadir biar diganti dengan yang dua orang ini, kalaupun hadir semua kami akan informasikan ke BGN untuk ditanggulangi dulu oleh sekolah," ungkap Nurfatuh.

"Karena yang terhitung di data mereka BGN adalah siswa yang benar benar masuk DAPODIK (Data Pokok Pendidikan)," sambungnya.

Baca juga: Program MBG Resmi Diluncurkan di Kota Bima, Ini Kesan Para Siswa

D isisi lain ia berharap program bapak Prabowo bisa terus termasuk di Kota Bima khususnya di SDN 28 Melayu.

"Sejak kami umumkan dulu akan ada makan bergizi gratis, kehadiran anak-anak itu sangat meningkat dengan adanya program ini," ucapnya.

Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Muhammad Humaidin mengatakan, pihaknya akan berkoordinasi terkait hal tersebut, sehingga tidak ada lagi kendala di lapangan seperti siswa yang tidak kebagian porsi.

"Ada informasi dari teman teman BGN kemarin, bahwa data itu bisa terjadi perubahan pindah masuk maupun pindah ke luar," kata  Humaidin.

 Humaidin mengatakan data DAPODIK tersebut nantinya akan dilakukan update, sehingga pihak sekolah dapat memberikan ruang menginformasikan data terbaru soal kondisi siswa.

"Nanti akan diupdate di data sekolah, karena nanti teman teman pelaksana sudah ada kontak person tiap sekolah," ujarnya.

Ia pun melihat bahwa saat ini proses penyaluran telah berjalan lancar di sekolah-sekolah. Namun tetap harus terus dilakukan evaluasi berkala.

"Di titik dapur ini diupdate perminggu ataupun perbulan, jadi tidak ada kekhawatiran soal tidak dapatnya," tandasnya.

(*)

Berita Terkini