Berita Lombok Timur

Mahasiswa Demo Bupati Lombok Timur Bawa Bendera One Piece, Soroti Tarif PBB-P2

Penulis: Toni Hermawan
Editor: Wahyu Widiyantoro
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

DEMO PBB - Mahasiswa mengibarkan bendera one piece saat demo di depan kantor bupati Lombok Timur, Kamis (14/8/2025). Pengunjuk rasa menyoroti PBB-P2 Lombok Timur yang dinilai naik setiap tahunnya dan memberatkan masyarakat.

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Mahasiswa demo di depan kantor bupati Lombok Timur, Kamis (14/8/2025).

Mereka menyoroti Pajak Bumi,  Bangunan, Pedesaan dan Perkotaan (PBB-P2) yang dinilai naik setiap tahunnya. 

Unjuk rasa puluhan orang ini sempat diwarnai aksi saling dorong dengan aparat kepolisian. 

Massa aksi terlihat membawa bendera organisasi hingga one piece. 

Salah satu massa aksi Yogi Setiawan, menyoroti PBB-P2 Lombok Timur yang dinilai naik setiap tahunnya dan memberatkan masyarakat.  

Baca juga: Bapenda Lombok Timur Kumpulkan Piutang Pajak PBB Rp400 Juta Selama 8 Hari

“Hasil kajian kami dibandingkan tahun 2024 selalu mengalami kenaikan,” kata Yogi. 

Pihaknya pun  pernah mendengar langsung keluhan masyarakat di Lombok Timur. 

Temuannya memberatkan masyarakat di tengah kondisi perekonomian yang tidak menentu.  

"Hasil temuan kami di salah satu kecamatan, dulunya satu kompleks perumahan itu  membayar puluhan ribu, tetapi sekarang tembus di angka ratusan ribu rupiah," keluhnya.

Dia mendesak pemerintah mengelola pajak dari rakyat sesuai aturan, transparan dan akuntabel.  

Jika adanya dugaan penyelewengan akan dilakukan unjuk rasa kembali. 

"Kalau ada yang kami dengar adanya penyelewengan dari pajak tersebut, maka kami akan melakukan aksi kembali,” janjinya.

Yogi menyuarakan kekesalan massa aksi lantaran tidak ditemui pimpinan daerah.

Dia berjanji akan ada gelombang massa aksi di Lombok Timur seperti yang terjadi di Kabupaten Pati, Jawa tengah.

“Kekesalan dari kawan-kawan massa aksi, sampai berakhir demonstrasi pemerintah atau pimpinan daerah tidak menemui massa aksi,” pungkasnya.

(*)

Berita Terkini