“Mungkin kalua misalnya lobi-lobi dengan Pusat bisa lebih cepat lima tahun,” ujarnya
Pemprov NTB optimistis dengan keberlanjutan proyek ini, apalagi lalu lintas di jalur Narmada–Mantang–Masbagik hingga Pelabuhan Kayangan semakin padat, dengan rasio lalu lintas rata-rata (LHR) mencapai 0,7.
Kondisi ini sudah menunjukkan urgensi pembangunan jalan alternatif baru.
Pembangunan jalan tol Lembar-Kayangan diperkirakan membutuhkan anggaran Rp1,9 triliun hanya untuk pembebasan lahan.
Dana optimis proyek ini dapat menarik minat investor.
Terutama karena jalan tol ini akan menjadi jalur strategis yang menghubungkan dua pelabuhan utama di Lombok.
Pemprov berharap Gubernur NTB Terpilih Lalu Muhammad Iqbal mampu menjalin hubungan yang baik dengan Kementerian PUPR untuk mempercepat pelaksanaan proyek.
Dengan keberadaan jalan tol, akses transportasi di Lombok akan semakin efisien, mendukung aktivitas ekonomi, dan mengurangi kepadatan lalu lintas di jalur eksisting.
(*)