"Jika Pemda mulai dari Provinsi, Kabupaten, hingga tingkat Desa ini bentuk meningkatkan penjualan dari hasil anak anak SMKN 1 Sikur," katanya.
Pemda, lanjut Hasbi, juga mulai mempersiapkan kampung batik di Lombok Timur.
"Hasil studi banding kepala sekolah di Jogja juga menginspirasi, Jogja kemasannya yang bagus, tapi kalau melihat alam di Lotim jauh, ada tempat nongkrong di Jogja sawahnya sedikit tapi ramai," sebutnya.
"SMKN 1 Sikur ada di posisi tengah persawahan yang hijau dan subur, hingga jika ada kampung batik di SMKN 1 Sikur insya allah kepercayaan diri dan kreativitas anak kita akan semakin baik," tutupnya.
Kepala SMKN 1 Sikur, Hasbi Ahmad mengatakan, pameran produk yang dirangkaikan dengan program SULTAN ini merupakan yang pertama, namun akan berlanjut dengan gaung yang lebih besar.
Baca juga: Kota Mataram Rilis Batik Motif Khas Gerbang Sangkareang dan Kerang Mutiara
Dia menyebut, produk yang dipamerkan juga adalah sepenuhnya hasil siswa dan siswi.
"Yang disaksikan adalah produk atau proyek individu yang sebagai sarat mengikuti uji kopetensi kejuruan, dan ini adalah kegiatan pertama dan akan menjadi kegiatan yang lebih luas lagi," katanya.
Ia menyebutkan sejumlah program unggulan dari SMKN 1 Sikur, dimana program ini bertujuan untuk menciptakan sekolah yang berwawasan global.
Hasbi berharap kampung batik dapat menjadi jalan memberdayakan alumni dan masyarakat selain sebagai sarana memperkenalkan potensi daerah Sikur.
"Yang pasti anak anak kami siap mendukung program pemerintah, dan ini alumni yang kita pakai untuk mem-branding potensi itu," tutupnya.
(*)