Seperti Melayu, yang hampir seluruh wilayah RT difogging karena kasus positif demam berdarah sangat banyak.
"Kami menyebutnya fogging focus karena konsentrasi pada titik-titik yang telah dipetakan," tandasnya.
Fitriani kembali menyampaikan kepada masyarakat bahwa fogging merupakan cara terakhir untuk menangani demam berdarah.
Pasalnya, tidak efektif memutus tali kehidupan nyamuk aedes aegypti sebagai pembawa virus demam berdarah.
"Yang harus dilakukan adalah, memberantas sarang nyamuk itu. Kalau fogging hanya nyamuk dewasa, sedangkan jentik dan telur tidak," pungkasnya. (*)