Madrasah NWDI dan NBDI
Dikutip dari nwdi.or.id, Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah sebagai organisasi tidak bisa lepas dari dua madrasah induk, yaitu Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) dan madrasah Nahdlatul Banat Diniyah Islamiyah (NBDI) yang diberi nama “Dwi Tunggal Pantang Tanggal".
Madrasah NWDI mendapat pengakuan resmi dari Pemerintah Hindia Belanda dengan diterbitkan akte berdirinya tanggal 17 Agustus 1936, kemudian TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid selaku pendiri meresmikan berdirinya madrasah tersebut tanggal 15 Jumadil Akhir 1356 H, bertepatan dengan tanggal 22 Agustus 1936 M.
Setelah madrasah NWDI menghasilkan lulusan angkatan pertama tahun 1941, TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid berusaha mengembangkan madrasah tersebut dengan mendirikan madrasah khusus untuk wanita.
Usaha ini berhasil dengan berdirinya madrasah Nadlatul Banat Diniyah Islamiyah (NBDI) tanggal 15 Rabi’ul Akhir 1362 H, bertepatan dengan tanggal 21 April 1943 M. Di kemudian hari, tanggal 21 April juga ditetapkan sebagai Hari Kartini.
NWDI melahirkan lulusan pertama tahun 1941 dan NBDI pada tahun 1949.
Para lulusan tersebut ada yang melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi dan ada pula kembali ke masyarakat.
Diantara mereka yang terjun ke masyarakat ada yang mendirikan madrasah cabang NWDI dan NBDI.
Serta aktif mengadakan dakwah dan pengajian umum melalui majlis-majlis taklim, baik di masjid maupun di tempat-tempat lain, utamanya di pedesaan, sehingga pada tahun 1949 telah berdiri sebanyak 24 buah madrasah.
Madrasah-madrasah cabang NWDI dan NBDI terus mengalami perkembangan sehingga pada awal tahun 1953 telah berdiri 66 madrasah.
(*)