Hal ini semata-mata demi memotret keadaan nyata aspek pertanian di masyarakat.
"Kami mohon partisipasi seluruh warga kita, untuk dapat menjadi responden kemudian memberiman data yang dbutuhkan sesuai dengan keadaanya yang senyata-nyatanya," cakapnya.
Pemetaan Pertanian
Hasil Sensus Pertanian 2023, kata Wahyudin akan menjadi acuan pemerintah dalam pengambilan kebijakan serta perencanaan pembangunan khususnya di sektor pertanian.
Sensus Pertanian 2023, akan menjaring setidaknya tujuh sub-sektor pertanian.
Di antaranya tanaman pangan, holtikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, kehutanan, dan jasa pertanian.
Baca juga: Pemda Lombok Timur Akan Perbarui Data Masyarakat Miskin Melalui Sensus BPS
Adapun jumlah petugas pendataan yang dibutuhkan dalam Sensus Pertanian 2023 yakni sebanyak 8638 orang.
Jumlah itu berkurang dibandingkan dengan jumlah petugas pendataan saat pendataan Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) yang menyerap sekitar 9.126 petugas.
Wahyudin menuturkan kontribusi sektor pertanian terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) NTB dari tahun ke tahun terus mengalami penurunan.
"Kita belum tahu jumlah peningkatan dari sensus terkahir 2013 ke sekarang. Karena banyak yang alih profesi, dari petani ke yang lain, tapi yang jelas kontribusi sektor pertanian ke PDRB juga semakin menurun ini. Dulu 35 persen sekarang sudah 22 persen," terang Wahyudin.
Kepala BPS NTB menyebut jumlah petani rumah tangga di NTB ada di kisaran angka 1,2 juta dari totak 1,7 jumlah rumah tangga.
(*)