Dalam sebuah kesempatan lain pada acara rembug stunting, Bupati Lombok Barat H. Fauzan Khalid menjelaskan, angka prevalensi stunting di Lombok Barat tahun 2021 sebesar 22,7 persen.
Pada Februari 2022 menurun menjadi 20,7 persen , dan sudah berada di bawah angka prevalensi stunting propinsi NTB yaitu 22 persen .
Sementara itu, target nasional untuk prevelensi stunting adalah menurun hingga sebesar 14 persen di tahun 2024.
Oleh karena itu, Kabupaten Lombok Barat menargetkan angka prevalensi stunting di tahun 2024 mencapai angka satu digit.
Untuk mencapai target tersebut, Bupati Lombok Barat mendorong keterlibatan tokoh agama dan semua komponen, karena tugas penurunan stunting ini adalah tugas kemanusiaan yang membutuhkan kepedulian bersama.
Artikel ditulis oleh Budi Santosa, District Officer Yayasan Cipta untuk program pendampingan teknis dan advokasi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Lombok Barat yang diimplementasi dengan dukungan penuh dari Tanoto Foundation.
(*)