"Jadi midsetnya kita sekarang ini, sebatas kopi sachet saja. Mainnya kecil, padahal kemampuan kita gudang," sentil Andi dan Rizal.
Setidaknya harap mereka, ada bantuan modal yang diberikan pemerintah ketika ada permintaan besar dari luar negeri, seperti baru-baru ini.
Selain itu, untuk branding agar konsumen mengetahui tentang kopi Tambora, maka perlu dibuat sentra kopi.
Sehingga siapapun yang ingin menikmati dan tahu tentang kopi Tambora tersebut, cukup datang ke sentra yang disiapkan secara resmi tersebut.
"Semacam terminal kopi. Baik itu dari Kabupaten Bima atau Kota Bima, semuanya pada satu titik. Pendatang, bisa menjajal seluruh jenis kopi di Bima di terminal kopi tersebut," pungkasnya.
(*)