Pemilu 2024

Perkuat Pengawasan Partisipatif Pemilu 2024, Bawaslu NTB Gandeng Organisasi Kepemudaan

Penulis: Lalu Helmi
Editor: Robbyan Abel Ramdhon
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosialisasi dan Penguatan Organisasi Kepemudaan (OKP) dalam Peran Pengawasan Partisipatif Pemilu tahun 2024 oleh Bawaslu NTB.

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu NTB) menggelar Sosialisasi dan Penguatan Organisasi Kepemudaan (OKP) dalam Peran Pengawasan Partisipatif Pemilu tahun 2024.

Sosialisasi tersebut dilakukan di Hotel Lombok Astoria Mataram pada Kamis, (23/6/2022).

Kegiatan yang dilakukan guna menyongsong Pemilu 2024 itu digelar setidaknya atas dua alasan.

Pertama, tercapainya kerjasama dan sinergitas kolaboratif antara Bawaslu dan organisasi kepemudaan.

Baca juga: Ketua KPU RI Sarankan Petugas Pemilu Maksimal 50 Tahun dan Bebas Komorbid

Kedua, menjaga kesinambungan dan kerjasama serta sinergitas Bawaslu dengan OKP dalam pencegahan dan pengawasan pemilu 2024.

Dalam sambutannya, Ketua Bawaslu NTB Muhammad Khuwailid menyampaikan pelibatan aktif pemuda (aktivis) dalam pengawasan pemilu menjadi suatu keniscayaan.

Bawaslu dan KPU, kata Khuwalid adalah rumah bagi para aktivis kepemudaan.

Sebab dalam ruang itulah, aktivis dapat menjaga imparsialitasnya.

Baca juga: Jelang Putusan Gugatan Pilkada Sumbawa, Kapolresta Mataram Cek Ruang Sidang Bawaslu NTB

Dalam perjalannanya, ranah penindakan Bawaslu setidaknya berada pada dua model, yakni preemtif dan preventif.

"Preemtif itu sampai kapa peniadaan niat sedangkan preventif ujungnya peniadaan tindakan," katanya pada Kamis, (23/6/2022).

Pemilu sebagai suatu proses suksesi kepemimpinan, kata Khuwalid, amat rentan terjadi pelanggaran.

Oleh karenanya, ia mengajak eksponen pemuda untuk menjadi mitra strategis Bawaslu NTB dalam hal pengawasan pemilu 2024 mendatang.

Diakuinya, demokrasi tidak akan bisa tumbuh baik di lingkungan yang tidak baik.

"Kalau mau pemilu ini baik, maka kita harus menciptakan masyarakat yang baik. Kalau kita mau pemilu ini baik, maka kita harus menjadi personal yang baik, masyarakat yang baik. Melawan money poltik, politisasi sara," tandasnya.

Halaman
12

Berita Terkini