Laporan Wartawan TribunLombok.com, Lalu Helmi
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM – Masa tunggu JCH di Provinsi NTB berkisar di antara 35-37 tahun.
Angka itu termasuk dalam kategori cukup lama.
Hal itu menjadi atensi Komisi V DPRD Provinsi NTB selaku mitra Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag NTB.
“Kami sudah melayangkan surat kepada pemerintah pusat terkait hal ini (masa tunggu JCH), mudah-mudahan ada keputusan,” kata Ketua Komisi V DPRD NTB Lalu Hardian Irfani pada Rabu, (15/6/2022).
Baca juga: Panitia Haji NTB Matangkan Persiapan Jelang Keberangkatan JCH ke Tanah Suci
Menurut Hardian, terdapat sejumlah hal yang perlu diatur dalam regulasi pemberangkatan dan pendaftaran JCH.
Salah satunya yakni pembatasan usia pendaftar JCH.
“Syarat pendafataran perlu diperketat usia, minimal diatur usia
Penerapan batas usia pendaftaran, kata Hardian penting dalam konteks memangkas masa tunggu JCH.
Yang terjadi, banyak yang sudah mendaftarkan anaknya yang masih SD maupun SMP sebagai JCH.
Hal ini menurut Hardian perlu ada regulasi yang mengatur.
“Daftar tunggu inikan sudah sesuai dengan sistem pendaftaran, nomor antrean, kita juga tidak bisa melarang jemaah. Tetapi minimal ada rujukan aturan, agar lebih tertib,” ujarnya.
Baca juga: JCH Wajib Melakukan Vaksin Meningitis, Ketua MUI NTB: Sudah Persyaratan Negara Tujuan
Lebih jauh, pihaknya berharap kuota haji tahun depan dapat kembali normal seperti sebelum pandemi.