Fahrurrozi juga mengingatkan, bahwa hidup di Pulau Lombok adalah sebuh anugerah.
Pulau Lombok mendapat julukan sepotong surga di muka bumi.
Di Pulau Lombok ada Gunung Rinjani, ada Sembalun, ada pantai-pantai indah, bahkan sekarang di Mandalika ada sirkuit balap kelas dunia.
Anak-anak itu semestinya menyibukkan diri dengan belajar dan mengasah ketrampilan sehingga pada saatnya dapat berperan aktif dalam mengisi pembangunan di daerahnya, dan bukan sekedar menjadi penonton di kampung sendiri.
Seusai mengucapkan Penetapan Nomor 614/Pdt.P/2022/PA.Sel, Hakim menasihati IWA dan SAH melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA.
Bahkan lebih baik lagi jika sampai masuk perguruan tinggi sehingga mempunyai persiapan yang cukup lahir batin untuk memasuki dunia perkawinan.
(*)