Warga Banyak Memilih Jadi Pekerja Migran Dibanding Sektor Pariwisata, Ini Penjelasan BP2MI NTB

Penulis: Robbyan Abel Ramdhon
Editor: Sirtupillaili
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala UPT BP2MI Wilayah NTB Abri Danar Prabawa

Artinya, jumlah PMI yang besar pada kabupaten-kabupaten di atas tidak serta-merta menjadikan angka penduduk miskin berkurang.

Abri mengatakan, permasalahan PMI juga mencakup pengiriman uang ke daerah asal yang sering menggunakan cara tidak resmi.

“Memang besar (uang) yang dikirim dari sana, tapi bisa menjadi kecil ketika sampai di keluarganya. Karena biaya pengiriman melalui jasa resmi itu mahal, sementara jika menggunakan yang tidak resmi malah penuh risiko,” ungkapnya.

Baca juga: Cerita PMI Asal Bali di Ukraina Selamat Setelah Berlindung di Bunker, Trauma Bunyi Ledakan

PMI NTB mendominasi Malaysia dengan mayoritas bekerja di sektor perladangan.

Diterangkan Abri, lokasi ladang tempat para PMI bekerja hampir selalu jauh dari jangkauan kantor-kantor resmi pengiriman uang semacam bank.

Karena itu, para PMI seringkali tak punya pilihan lain kecuali melalui jalur pengiriman tidak resmi.

Selanjutnya Abri menyebut, angka pengaduan permasalahan PMI mencapai 1.008 kasus dan kerap mendorong alasan pemulangan PMI.

Tiga kasus terbanyak yang mendominasi aduan adalah PMI unprosedural, pencegahan, meninggal/sakit.

“Kalau dijabarkan semua, gambaran permasalahan PMI akan seperti pohon, beranting-ranting. Tinggal pilih, mana yang mau dibenahi terlebih dahulu?” ucapnya.

(*)

Berita Terkini