Konflik di Desa Wadas Disorot, Ganjar Pranowo Minta Maaf: 'Mungkin Ada Kekerasan, Tak Mengamankan'

Editor: Irsan Yamananda
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Reaksi Ganjar terkait konflik di Desa Wadas

TRIBUNLOMBOK.COM - Konflik yang terjadi di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah menjadi sorotan.

Seperti diketahui, kericuhan terjadi pada hari Selasa (8/2/2022).

Semua bermula dari kedatangan ratusan aparat kepolisian ke desa tersebut.

Mereka mengaku hendak mengamankan petugas Badan Pertahanan Nasional (BPN) yang melakukan pengukuran lahan.

Aktivitas tersebut merupakan bagian dari proyek querry tambang batuan andesit.

Bentrokan kemudian terjadi antara aparat dan warga yang menolak proyek tersebut.

Baca juga: Heboh Polisi Kepung Desa Wadas di Purworejo, Beberapa Warga Ditangkap, Berikut Awal Mula Masalahnya

Baca juga: Bendungan Bener Ditolak Warga Wadas, Muncul Polemik tentang Ganti Rugi hingga Bentuk Intimidasi

Akibatnya, puluhan orang ditangkap oleh pihak berwajib.

Berdasarkan informasi yang beredar, ada 64 orang yang ditahan di Polres Purworejo.

Sontak, nama Ganjar Pranowo turut terseret dalam konflik tersebut.

Pasalnya, saat ini ia menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah.

Baca juga: Ganjar Pranowo Langsung Kerja Sehari setelah Operasi Patah Tulang: Daripada Rebahan

Ganjar kini telah meminta maaf atas kericuhan yang terjadi di Desa Wadas.

Ganjar juga meminta maaf lantaran ratusan aparat kepolisian yang diterjunkan justru tidak betul-betul mengamankan lokasi.

Hal ini disampaikan Ganjar dalam konferensi pers bersama Kapolda Jateng di Polres Purworejo, Rabu (9/2/2022).

"Saya ingin menyampaikan minta maaf kepada seluruh masyarakat Purworejo dan wabilkhusus kepada masyarakat di Desa Wadas," kata Ganjar Pranowo dalam konferensi pers, Rabu (9/2/2022).

"Karena kejadian kemarin mungkin ada kekerasan, betul-betul tidak mengamankan. Saya minta maaf," tambahnya.

Halaman
1234

Berita Terkini