Virus Corona di NTB

Cerita Warga Sumbawa yang Terjangkit Covid-19 Varian Omicron, Awalnya Dampingi Suami Sakit di RS

Penulis: Galan Rezki Waskita
Editor: Maria Sorenada Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kantor Dinas Kesehatan Kabupaten Sumbawa, NTB.

Laporan Reporter TribunLombok.com, Galan Rezki Waskita

TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA - Kepala Dinas Kesehatan (Dikes) Kabupaten Sumbawa Junaidi ceritakan kronologi seorang warga Sumbawa, berinisial JD yang terjangkit Covid-19 varian Omicron.

Di ruang kerjanya Selasa, (25/1/2022) Junaidi menuturkan JD adalah warga Kecamatan Batu Lanteh, yang awalnya mendampingi suaminya yang sakit di Rumah Sakit Manambai Abdulkadir (RSMA).

Ia mendampingi suaminya di RSMA yang sedang menjalani rawat inap pada tanggal 23 Desember 2020.

Pada tanggal 25 Desember 2021, JD berkeinginan membawa suaminya untuk berobat lanjut ke Mataram, Lombok.

Atas inisiatif sendiri, di tanggal yang sama ia pun melakukan PCR di RSMA untuk ketentuan penerbangan.

Namun di tanggal 26 Desember 2021, hasil PCR keluar dan menunjukkan dirinya terjangkit Covid-19.

Baca juga: Gencarkan Razia Jelang MotoGP Mandalika 2022, Polres Lombok Tengah Tilang Pengendara Tanpa Helm

Mendapati laporan tersebut, Junaidi kemudian meminta agar JD melakukan isolasi mandiri di rumah saudaranya di daerah Sering.

“Kami langsung melaksanakan tracing kontak. Ada 28 warga atau masyarakat setempat yang pernah kontak dengan JD,” kata Junaidi.

Semua orang yang di tracing kontak termasuk suami dan anaknya dinyatakan negatif.

JD sendiri terkonfirmasi Covid-19 tanpa gejala.

Namun setelah 3 hari diisolasi, atas inisiatif sendiri, ia pun melakukan PCR lagi.

Baca juga: Tangkal Varian Omicron Masuk Mandalika, Puskesmas Kuta Intensifkan Gerakan 3T

Baca juga: Kisah Penggembala di Kawasan Sirkuit Mandalika, Tetap Bertahan Walau Lahan Sudah Jadi Lintasan

“Datanglah ke Lab Genetik Sumbawa di Labuhan, yang punya UTS  dan keluar hasilnya negatif,” jelas Junaidi.

Namun karena hasil spesimen swab di RSMA, CT Value terlihat rendah. Artinya, terdapat virus dalam jumlah yang banyak pada tubuh JD.

Data spesimen tersebut kemudian dikirim ke Badan Litbangkes Kementerian Kesehatan RI di Jakarta.

Halaman
12

Berita Terkini