Laporan Wartawan TribunLombok.com, Sirtupillaili
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Dampak pandemi Covid-19 masih dirasakan cukup berat bagi keuangan daerah.
Hal itu tercermin dari rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2022 yang lebih rendah dibandingkan tahun 2021.
Postur APBD NTB Tahun 2022 direncanakan sebesar Rp 5,39 triliun lebih.
Terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang direncanakan Rp 2,57 triliun.
Baca juga: BI Sebut Perekonomian NTB Terus Mambaik, Perputaran Uang Rata-Rata Rp 1,13 Triliun
Kemudian dana perimbangan atau pendapatan dari transfer pemerintah pusat Rp 2,81 triliun lebih.
Alokasi dana dari APBN ini ditargetkan lebih sedikit dibanding biasanya mencapai Rp 3 triliun lebih.
Serta lain-lain pendapatan daerah yang sah direncanakan Rp 8,01 miliar lebih.
Struktur anggaran tersebut disampaikan Wakil Gubernur Provinsi NTB Sitti Rohmi Djalilah, dalam rapat paripurna di DPRD Provinsi NTB, Kamis (25/11/2021).
Baca juga: Upah Minimum Provinsi (UMP) NTB 2022 Naik 1,07 Persen
Penandatanganan Kebijakan Umum Anggaran dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) 2022 tersebut menjadi dasar penyusunan nota kauangan dan rancangan Perda APBD 2022.
Jika dibandingkan dengan anggaran tahun ini, postur APBD ini lebih kecil dibandingkan APBD NTB tahun 2021 sebesar Rp 5,4 triliun.
Dalam sidang itu, Sitti Rohmi mengatakan, pembangunan tidak hanya berupa fisik. Namun juga dalam bentuk peningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM).
Sehingga sumber daya alam dapat dimanfaatkan dengan optimal.
Dalam sidang itu, Rohmi menyinggung pembangunan Sirkuit Mandalika membawa dampak positif bagi masyarakat.
Suksesnya event Idemitsu Asia Talent Cup (IATC) dan World Superbike (WSBK) beberapa waktu menjadikan Mandalika sebagai lokomotif perekonomian daerah.