Kasus ini pertama kali dilaporkan pada 6 Oktober 2019.
Baca juga: Dalih Pelatih Voli di Demak Diduga Cabuli 13 Bocah di Bawah Umur: Yang 12 Itu Cuma Rangkul Saja
Namun, kasus ini kemudian dihentikan penyelidikannya oleh polisi.
Kepolisian berdalih, bukti dalam kasus tersebut tidak cukup sehingga penyelesaian kasusnya dihentikan.
Dua tahun kemudian, dugaan pencabulan ini kembali mencuat.
Banyak desakan dari beberapa pihak yang meminta agar polisi membuka lagi kasus tersebut.
Baca juga: Gadis 8 Tahun Dicabuli Oknum Guru Ngaji, Sang Ibu Curiga Korban Kesakitan saat Buang Air Kecil
Kini, sang ayah kandung berinisial SF angkat bicara mengenai kasus yang menjeratnya.
Mengutip dari Kompas.com, berikut deretan pengakuan SF.
Sosok SF dan Perjalanan Rumah Tangganya
Ia adalah seorang aparatur sipil negara (ASN) aktif di Pemkab Luwu Timur.
Pada tahun 2017 RS dan SF resmi bercerai.
SF mengaku telah menempuh usaha agar berhak mengasuh anak-anak mereka melalui Pengadilan Agama, pascabercerai dengan RS.
“Memang saya tak pernah lagi bertemu dengan anak-anak, karena takutnya dibuatkan masalah baru yang berujung pada fitnah.
Kalau tidak salah sempat lihat anak-anak sewaktu mereka dibawa ke Rumah sakit Bhayangkara menjalani visum,” tutur SF.
Dia juga mengatakan bahwa sebagai seorang ayah, dirinya tetap memperhatikan kebutuhan dan biaya hidup ketiga anaknya.
“Setiap bulan saya transfer uang untuk biaya anak-anak ke rekening mantan istri, bahkan sebelum saya transfer, saya tanyakan dulu ke pihak bank untuk memastikan rekening mantan istri saya masih aktif,” beber SF.
Baca juga: Awalnya Tanya Uang Saku, Oknum Kepala SD di Bima Diduga Cabuli Murid saat Proses Belajar Mengajar