Wisata NTB

7 Alasan Desa Tetebatu Lombok Layak Wakili Indonesia di Kompetisi Desa Wisata Dunia

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

ALAM: Lanskap bentangan alam Desa Tetabatu, Lombok Timur yang tampak asri.

Representasi Desa Wisata Tetebatu, menurutnya akan membuka transformasi inklusivitas universal perdamaian dan kerukunan internasional dalam konteks daerah pedalaman.

Ketiga, pergeseran paradigma lokal dalam hal pariwisata negatif.

Masyarakat pedesaan di hampir seluruh pulau nusantara mendiskreditkan posisi perempuan yang bekerja di sektor pariwisata.

Keberadaan mereka tidak diterima dengan baik oleh masyarakat jika mereka sudah bekerja di sektor pariwisata.

Biasanya mereka akan menjadi keluarga yang terbuang dan dipojokkan oleh lingkungannya sendiri.

Paradigma ini kemudian dilawan dengan keberadaan desa wisata Tetebatu.

Mereka memperkenalkan nilai-nilai inti pariwisata dengan melibatkan tokoh agama, budaya, tokoh masyarakat, untuk mengatur kesetaraan individu, hak, dan kesempatan yang sama dalam kesataraan gender.

Dengan demikian, perempuan berperan sangat penting dalam pembangunan Desa Tetebatu.

ALAM: Lanskap bentangan alam Desa Tetabatu, Lombok Timur yang tampak asri. (Dok. BPBD Lombok Timur)

Keempat, aspek keaslian desa.

Keindahan bentang alam, perkebunan, pertanian, peternakan, perbukitan, air terjun, budaya, seni dan tradisi masih melekat dalam kehidupan masyarakat sehari-hari.

Ini menjadi paduan nilai yang sangat tinggi untuk dilestarikan.

Dijaga dan dirawat dengan langkah awal pelibatan masyarakat.

Dalam aspek ini, masyarakat sangat ramah dan terbuka terhadap pengunjung.

Layanan inilah yang kemudian menjadi nilai tambah yang membuat pengunjung nyaman dan aman.

”Alhasil, tak sedikit tamu yang menjadikan tuan rumah sebagai ayah atau ibu angkatnya sendiri di Tetebatu dan sering kembali berkunjung,” kata Taufan, yang ditunjuk Menparekraf  Sandiaga Uno mengawal Desa Tetebatu menuju best tourism village 2021.

Halaman
1234

Berita Terkini