Maka Nabi bertanya, "ada apa ini?"
Mereka lantas menjawab, "hari baik, saat Allah membebaskan Nabi Musa dan Bani Israil dari musuh mereka, hingga membuat Musa berpuasa karenanya."
Maka Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi wa Sallam bersabda:
"Saya lebih hormat terhadap Musa dari kamu." Lalu beliau berpuasa pada hari itu dan menyuruh orang agar berpuasa." (HR. Bukhari Muslim).
Puasa Asyura berhubungan erat dengan Nabi sebelum Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wa Sallam, yaitu Musa dan kaumnya.
Oleh karena itu, beliau memuliakan hari itu dengan berpuasa.
- Mewujudkan impian Sang Junjungan
Rasulullah merupukan junjungan umat Islam, orang yang dihormati dan cintai.
Ada sebuah keinginan beliau yang belum terlaksana, lantaran ajal menjemput sebelum tercapainya maksud.
Obsesi itu adalah puasa Tasua, yakni puasa pada tanggal 9 Muharram.
Hal itu seperti diceritakan Ibnu Abbas ra.: Rasullullah bersabda: “Kalau saya lanjut umur sampai tahun yang akan datang, niscaya saya akan berpuasa Tasu’a.” (HR. Muslim).
Bacaan niat Puasa Tasua
نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ تَاسُوْعَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma fii yaumi taasuu’aa’ sunnatan lillaahi ta’aalaa
Artinya: saya niat puasa sunah tasu’a sunah karena Allah Ta’ala
Berikut niat Puasa Asyura:
Puasa Asyura
نَوَيْتُ صَوْمَ فِيْ يَوْمِ عَاشُوْرَاء سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى
Nawaitu shouma fii yaumi aasyuuroo’ sunnatan lillaahi ta’aalaa
Artinya:
saya niat puasa Asyura, sunah karena Allah Ta’ala. (*)
(Tribunlombok.com/ Siti N)