HUT ke 32 Kota Mataram
Sambut HUT ke-32, Pemkot Mataram Gelar Pasar Murah di 6 Titik, Bawang Merah dan Beras Jadi Buruan
Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram menggelar pasar murah yang difokuskan di 6 titik yang tersebar di seluruh kecamatan.
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Laelatunniam
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM – Dalam rangka menyambut Hari Ulang Tahun (HUT) yang ke-32, Pemerintah Kota (Pemkot) Mataram menggelar pasar murah yang difokuskan di 6 titik yang tersebar di seluruh kecamatan.
Pasar murah ini bukan hanya sebagai acara seremoni semata, melainkan bagian dari upaya Pemkot Mataram menjaga stabilitas harga bahan pokok (bapok) menjelang perayaan Maulid yang akan digelar pada September 2025 mendatang.
Kepala Bidang Bahan Pokok dan Penting (Bapokting) Dinas Perdagangan (Disdag) Kota Mataram, Sri Wahyunida, mengatakan pasar murah ini akan diadakan selama enam hari.
"Kita adakan pasar murah selama enam hari, di masing-masing kecamatan. Hari pertama di Kecamatan Ampenan dan hari terakhir di Taman Harum, Monjok, Kecamatan Selaparang," ucap Nida, Kamis (21/8/2025).
Adapun, lanjut dia, enam titik pasar murah sudah muali digelar 19 Agustus 2025 di Kantor Lurah Pejeruk, Ampenan.
Selanjutnya, pada 20 Agustus di area Kantor Lurah Kekalik Jaya, Sekarbela, 21 Agustus di RTH Abian Tubuh, Sadubaya.
Kemudian disusul pada 26 Agustus di Jalan Prismaya Getap Timur Oloh, Cakranegara; 27 Agustus di Kantor Lurah Pagesangan, Mataram, dan 28 Agustus di Taman Harum Monjok, Selaparang.
"Kegiatan pasar murah ini kita gelar dalam rangka stabilisasi harga bapok, sekaligus memeriahkan HUT Kota Mataram dan jelang Maulid Nabi," kata Nida.
Lebih jauh Nida menjelaskan, pada momen penggelaran pasar murah ini turut menghadirkan sejumlah kebutuhan pokok (bapok), di antaranya beras, telur, gula, minyak, cabai, bawang merah, bawang putih, tomat, dan masih banyak lagi.
"Harga beras kita masih menggunakan net normal, beras medium Rp 12.000 per kilogram, yang beras premium Rp 14.900 per kilogram. Beras SPHP (dari Bulog) juga masih diminati masyarakat. Kemarin Bulog bawa beras ke Pasar Murah di Pejeruk kemarin sampai 1 ton. Habis semua beras SPHP-nya," beber Nida.
Selain memburu 1 ton beras, warga Mataram juga memburu telur hingga minyak goreng di pasar murah yang digelar Pemkot Mataram.
"Selain beras, telur juga paling banyak dibeli warga. Retail ada yang bawa sampai ratusan tray telur. Harga telur di pasar murah berkisar Rp 45-49 ribu per tray, kalau di pasar tradisional sekitar Rp 60-62 ribu per tray," ucapnya.
Sementara itu, Nida menjelaskan untuk minyak, para retail membawa sekitar 10-15 dus minyak di kegiatan pasar murah.
"Untuk harga cabai sudah mulai stabil, di pasar tradisional harganya Rp 23 ribu per kilogram, kalau di pasar murah Rp 20 ribu per kilogram sudah dapat. Begitu juga dengan harga bawang merah, di pasar tradisional harganya Rp 33 ribu per kilogram, di pasar murah Rp 30 ribu per kilogram, lebih murah, lumayanlah buat ibu-ibu rumah tangga," tutur Nida.
Daftar Gunung di Indonesia dengan Jalur Pendakian Kategori IV atau Sulit |
![]() |
---|
Dishub Lombok Barat Bantah Penutupan Dermaga Senggigi Jadi Penyebab Penumpukan WNA di Lembar |
![]() |
---|
Samsudin Terus Menanti Kabar Dua Putranya yang Hanyut di Laut Bangka |
![]() |
---|
Polda NTB Musnahkan 33 Kg Ganja dan 1,5 Kg Sabu Hasil Pengungkapan April hingga Agustus |
![]() |
---|
Bank NTB Syariah Resmikan Gedung Baru Kantor Cabang Pembantu Narmada |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.