Kematian Brigadir Nurhadi
Rekonstruksi Kasus Tewasnya Brigadir Nurhadi Diperagakan Langsung oleh 3 Tersangka
Tampak ketiga tersangka menggunkan baju tahanan Polda NTB berwarna merah dengan tangan terikat borgol.
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda NTB menggelar rekonstruksi atau reka adegan kasus tewasnya Brigadir Nurhadi di Villa Tekek The Beach House, Gili Trawangan, Lombok Utara, Senin (11/8/2025).
Dari pantauan, reka adegan diperagakan langsung oleh tiga tersangka yakni, Kompol Yogi, seorang perwira menengah, Ipda Haris Candra dan Misri warga sipil biasa.
Tampak ketiga tersangka menggunkan baju tahanan Polda NTB berwarna merah dengan tangan terikat borgol.
Selain dikawal ketat kepolisian, para pihak juga dijadwalkan hadir melihat rekonstruksi kasus ini, di anataranya, jaksa peneliti, kuasa hukum para tersangka hingga Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK).
"Untuk proses rekonstruksinya ini langsung diperankan oleh tiga tersangka, termasuk klien saya M (Misri)," ungkap Kauasa Hukum tersangka Misri, Yan Mangandar Putra.
Yan mengungkapkan, rekonstruksi ini akan memperjelas posisi para tersangka pada saat kejadian tewasnya Birgadir Nurhadi.
"Artinya apa yang menjadi keteranagan tersangka di BAP akan dicocokan dengan sejumlah rekaman CCT yang ada. CCTV ini akan mengetahui posisi-posisi para tersangka," jelas Yan.
Sebelumnya, Yan juga mendesak kepolisian untuk lebih transparan dalam mengungkap bukti-bukti, khususnya rekaman kamera pengawas (CCTV) yang berada di sekitar lokasi kejadian.
Setidaknya ada empat kamera CCTV yang bisa menjadi petunjuk penting untuk mengurai kronologi dan mengungkap siapa pelaku sebenarnya.
“Kami memantau di hotel itu, ada 3 kamera CCTV jenis indoor bentuk bulat, terpasang di pintu utama lobi hotel, yang kedua CCTV dekat resepsionis dan yang ketiga CCTV lorong masuk keluar ke kamar hotel,” ujar Yan.
Baca juga: Melihat Lebih Dekat Villa Tekek Gili Trawangan, Lokasi Tewasnya Brigadi Nurhadi
Satu kamera lainnya, menurut Yan, adalah jenis outdoor berbentuk panjang yang terpasang di pagar bambu di luar kamar Villa Tekek. Kamera ini dinilai mampu merekam aktivitas keluar-masuk hotel secara jelas, mengingat hanya ada satu akses keluar-masuk di area tersebut.
“Artinya CCTV ini sangat bisa merekam gerak-gerik aktivitas keluar masuk hotel, terutama bisa dicek di rentang waktu itu,” jelasnya.
Yan juga menekankan pentingnya rekaman dari kamera yang mengarah langsung ke pintu masuk kamar villa.
“Ini CCTV yang mungkin paling krusial,” tegasnya.
Ia pun mendorong agar Polda NTB membuka lebih banyak informasi ke publik terkait hasil pemeriksaan kamera-kamera tersebut.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.