Kasus Masker Covid 19

Perjalanan Dewi Noviany: Dulunya ASN, Jadi Wabup Sumbawa, Kini Tahanan Kasus Masker

Novi terlibat kasus dalam jabatannya sebagai Kasubag Tata Usaha Bagian Aset di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi NTB

TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH
TERSANGKA KASUS - Kolase foto Dewi Noviany, mantan Wakil Bupati Sumbawa saat ditahan Polresta Mataram mulai Rabu (6/8/2025). Novi terlibat kasus dalam jabatannya sebagai Kasubag Tata Usaha Bagian Aset di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi NTB. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Dewi Noviany, mantan Wakil Bupati Sumbawa resmi ditahan Polresta Mataram mulai Rabu (6/8/2025). 

Adik kandung mantan Gubernur NTB Zulkieflimansyah ini merupakan tersangka kasus pengadaan masker Covid-19, proyek yang anggarannya bersumber dari Biaya Tidak Terduga (BTT) APBD tahun 2020 senilai Rp12,3 miliar. 

Novi terlibat saat menjadi ASN yang menjabat sebagai Kasubag Tata Usaha Bagian Aset di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Provinsi NTB.

"Karena saat itu Covid-19 saya melihat dan tergerak membantu UMKM, sehingga saya menggunakan uang pribadi saya, itu saja," kata Dewi berkelit, usai menjalani pemeriksaan, Rabu (6/8/2025). 

 Proyek pengadaan pun berjalan. Masker dibagikan. Novi lalu mencalonkan diri menjadi Wakil Bupati Sumbawa pada Pilkada 2020, lalu terpilih. 

Baca juga: Eks Wabup Sumbawa Dewi Noviany Bantah Nikmati Uang Korupsi Masker Covid-19 Rp1,58 Miliar

Kasus ini kemudian mencuat pada pertengahan 2024, kala Novi sudah menjabat bersama Bupati Mahmud Abdullah. 

Novi juga sempat mencalonkan diri kembali pada Pilkada 2024, namun sebagai calon Bupati Sumbawa. 

Novi yang berpasangan dengan Talifudin gagal terpilih. 

Kini Novi mendekam di sel tahanan Polresta Mataram.

Pengakuan Novi

KASUS KORUPSI MASKER - Eks Wabup Sumbawa Dewi Noviany saat menuju Rutan Polresta Mataram untuk ditahan dalam kasus korupsi pengadaan masker covid-19, Rabu (6/8/2025). 
KASUS KORUPSI MASKER - Eks Wabup Sumbawa Dewi Noviany saat menuju Rutan Polresta Mataram untuk ditahan dalam kasus korupsi pengadaan masker covid-19, Rabu (6/8/2025).  (RIBUNLOMBOK.COM/ ROBBY FIRMANSYAH)

Bagaimana perjalanan kasus ini hingga menyeret Novi? 

Polresta Mataram menemukan indikasi harga masker yang digelembungkan. 

Selain itu, sejumlah UMKM sebagai penyedia masker kain juga terindikasi fiktif.

Novi mengaku merogoh kocek pribadi untuk membiayai UMKM UD Family Tailor agar bisa memproduksi 48 ribu masker. 

"Uang saya dipinjam Rp178 juta. Satu UMKM," ungkapnya. "Keinginan pribadi saja."

Pengepul UMKM

Kasatreskrim Polresta Mataram AKP Regi Halili menyebut Novi punya peran mengumpulkan UMKM penyedia masker. 

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved