FORNAS VIII NTB 2025

Toko Oleh-Oleh hingga Pedagang Asongan di Mataram Panen Berkah di Fornas VIII NTB

Toko Oleh-Oleh Lestari yang berlokasi di Jalan Adi Sucipto, Ampenan, Mataram, menjadi salah satu yang merasakan langsung dampak positif Fornas

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Laelatunniam
ISTIMEWA
FORNAS VIII NTB - Salah satu pusat oleh-oleh di Ampenan yang diserbu oleh peserta Fornas ke VIII NTB untuk berburu oleh-oleh. Sejak pembukaan, peningkatan aktivitas ekonomi sudah mulai terasa di berbagai sektor, mulai dari toko oleh-oleh hingga lapak pedagang asongan. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM – Festival Olahraga Masyarakat Nasional (Fornas) VIII Nusa Tenggara Barat (NTB) pada tahun 2025 ini rupanya tidak hanya menjadi ajang seremonial dan semarak olahraga, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang nyata bagi masyarakat, khususnya pelaku usaha lokal.

Sejak pembukaan, peningkatan aktivitas ekonomi sudah mulai terasa di berbagai sektor, mulai dari toko oleh-oleh hingga lapak pedagang asongan.

Toko Oleh-Oleh Lestari yang berlokasi di Jalan Adi Sucipto, Ampenan, Mataram, menjadi salah satu yang merasakan langsung dampak positif dari perhelatan nasional ini.

Pemilik toko, Akhbar Habibie, menyebut tokonya diserbu peserta Fornas setiap hari sejak gelaran dimulai.

“Saya sampai tiga hari tidak bisa pulang ke rumah karena ramai terus. Banyak yang datang secara rombongan, bahkan pakai bus besar,” ucap Akhbar, Selasa (29/7/2025).

Ia menyebutkan, sebagian besar produk UMKM lokal yang dijual di tokonya, seperti makanan ringan dan souvenir khas NTB, ludes terjual.

Kondisi serupa juga terjadi di NTB Mall yang berada di kawasan Islamic Center.

Kepala UPTD BP3UD NTB Mall, Lalu Afghan Muharror menyampaikan, selama Fornas berlangsung, terjadi lonjakan kunjungan sebesar 20–30 persen.

Setiap hari, NTB Mall dikunjungi oleh 20 hingga 30 peserta yang memborong aneka oleh-oleh khas Lombok dan Sumbawa.

“Paling banyak dicari dodol nangka, dodol rumput laut, keripik, ayam taliwang kemasan, serta sate pusut. Produk dari Sumbawa seperti permen susu kerbau dan minyak Sumbawa juga sangat diminati,” jelasnya.

Sementara itu, para pedagang asongan yang tergabung dalam Asosiasi Pedagang Asongan (APA) NTB juga turut menikmati berkah ekonomi dari ajang ini.

Sekretaris Jenderal APA NTB, Harianto menjelaskan, sebanyak 38 pedagang telah ditempatkan di titik-titik strategis di Mataram dan Lombok Tengah.

“Lokasinya tersebar di Asrama Haji, Unram, eks Bandara Selaparang, Kantor DPRD NTB, GOR Tastura, dan Poltekpar Lombok. Antusiasme pengunjung sangat tinggi, terutama untuk produk suvenir seperti tas dan mutiara,” ujarnya.

Untuk memastikan ketertiban dan kebersihan, APA NTB juga menugaskan koordinator di setiap lokasi. Seluruh pedagang diminta menjaga kebersihan dan kerapian area berjualan.

Salah satu pedagang, Hayatun Nufus, yang berjualan di halaman Kantor DPRD NTB, mengaku pendapatannya meningkat drastis.

Ia menjual aneka makanan dan minuman, termasuk cilok yang disebutnya sebagai produk paling laris.

“Dari pagi terus habis. Saya harus masak ulang berkali-kali. Pengunjung sangat ramai, bukan cuma peserta, tapi juga penonton dan warga sekitar,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved