Dinas Koperasi dan UKM NTB

Dinas Koperasi NTB Catat Ada 4.837 Koperasi, Mayoritas Koperasi Konsumen dan Simpan Pinjam

Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tahun 2024 mencatat ada 4.837 koperasi tersebar di seluruh kabupaten dan kota.

Editor: Laelatunniam
Istimewa
JUMLAH KOPERASI NTB - Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi NTB, Ahmad Masyhuri. Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tahun 2024 mencatat ada 4.837 koperasi tersebar di seluruh kabupaten dan kota di wilayah NTB. 

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tahun 2024 mencatat ada 4.837 koperasi tersebar di seluruh kabupaten dan kota di wilayah NTB.

Dari jumlah tersebut, 2.599 koperasi dinyatakan masih aktif, sementara 2.238 koperasi tidak aktif.

Kabupaten Lombok Tengah menjadi daerah dengan jumlah koperasi terbanyak, yaitu 708 unit, disusul oleh Kabupaten Lombok Timur dengan 627 koperasi, dan Kota Mataram sebanyak 597 koperasi.

Sementara itu, dua daerah dengan jumlah koperasi paling sedikit adalah Kabupaten Lombok Utara (187 koperasi) dan Kota Bima (217 koperasi).

Jenis koperasi yang paling mendominasi di NTB adalah koperasi konsumen, yang jumlahnya mencapai 3.433 unit atau sekitar 71 persen dari total koperasi di provinsi ini.

Selain itu, terdapat pula koperasi simpan pinjam sebanyak 653 unit, koperasi produsen sebanyak 589 unit, koperasi jasa sebanyak 96 unit, dan koperasi pemasaran sebanyak 66 unit.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi NTB, Ahmad Masyhuri mengatakan, koperasi masih menjadi lembaga ekonomi yang dipercaya masyarakat, terutama dalam hal keamanan investasi dan penyimpanan dana.

"Koperasi itu sesungguhnya tempat yang aman bagi masyarakat untuk menyimpan dan mengelola uangnya. Mekanisme kontrolnya cukup bagus, karena ada dewan pengawas dan struktur organisasi yang jelas di dalamnya," ujarnya.

Terkait jenis usaha, ia mengungkapkan mayoritas koperasi masih bergerak di bidang konsumsi dan simpan pinjam, aktivitasnya berfokus pada simpan pinjam, bukan produksi barang atau penyediaan jasa.

Ahmad Masyhuri menambahkan, jumlah koperasi di NTB terus mengalami pertumbuhan setiap tahun, meskipun di saat yang sama ada pula koperasi yang tidak aktif atau mati suri.

"Koperasi itu seperti makhluk hidup, ada yang tumbuh, ada yang redup. Tapi tiap tahun selalu ada pertumbuhan puluhan koperasi baru. Tantangannya adalah bagaimana membuat koperasi tetap hidup dan sehat secara manajemen serta menjalankan fungsi sosial dan ekonominya," pungkasnya.

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved