Pendaki Belanda Jatuh di Rinjani

Penjelasan TNGR Mengenai Penutupan Jalur Pendakian Pelawangan Sembalun-Danau Segara Anak

Penutupan jalur pendakian di Gunung Rinjani buntut dua insiden pendaki terjatuh yakni yang berasal dari Swiss dan Belanda dalam dua hari belakangan

Penulis: Toni Hermawan | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/TONI HERMAWAN
PENUTUPAN JALUR - Kepala BTNGR Yarman memberi keterangan saat ditemui di Sembalun, Lombok Timur, Kamis (17/7/2025). Penutupan jalur pendakian di Gunung Rinjani buntut dua insiden pendaki terjatuh yakni yang berasal dari Swiss dan Belanda dalam dua hari belakangan. 

“Korban berhasil dievakuasi dengan selamat, selanjutnya langsung dibawa menuju Rumah Sakit BIMC menggunakan ambulans milik klinik Nusa Medica untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut,” papar I Nyoman.

Sebelumnya, Warga negara (WN) Swiss, Benedikt Emmenegger yang dikabarkan jatuh saat mendaki Rinjani dievakuasi menggunakan helikopeter, Rabu (16/7/2025).

korban dievakuasi menggunakan Helikopter Bali Air yang diterbangkan dari Bali berhasil mendarat pada pukul 16.44 WITA di sekitar jalur Pelawangan Sembalun menuju Danau Segara Anak, dekat dengan lokasi korban berada. 

“Emmenegger diterbangkan menuju Rumah Sakit BIMC Kuta, Denpasar Bali untuk mendapatkan penanganan medis lebih lanjut,” kata Hariyadi dalam keterengan resminya.

Helikopter yang membawa korban yang didampingi anaknya dan seorang dokter asal Spanyol tiba di helly pad Bali Air pada pukul 17.30 WITA, selanjutnya korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit BIMC.

Menurut keterangan dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), korban memulai pendakian pada Selasa (15/7/2025), melalui jalur Sembalun.

Laporan kecelakaan diterima BTNGR pada Rabu (16/7), sekitar pukul 11.25 WITA, dari guide dan porter yang mendampingi Emmenegger. Lokasi kejadian diperkirakan sekitar 25 menit sebelum Jembatan Besi menuju Danau Segara Anak. Informasi ini kemudian segera diteruskan ke Kantor SAR Mataram.

“Tim rescue dari Kantor SAR Mataram dan Pos SAR Kayangan segera dikerahkan untuk melaksanakan evakuasi,” tandasnya.

Mereka dilengkapi dengan berbagai perlengkapan seperti peralatan mountaineering, komunikasi, medis, evakuasi, kendaraan operasional, dan pendukung lainnya.

Operasi penyelamatan yang kompleks ini melibatkan koordinasi lintas instansi dan berbagai unsur, termasuk Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR), TNI, Polri, BPBD, Bali Air, Unit SAR Lombok Timur, EMHC, Rinjani Squad, Damkar, Relawan Rinjani, porter, guide, dan unsur terkait lainnya. 

"Sesuai SOP, koordinasi dan respon cepat, target selamat dengan evakuasi medis udara (EMU) ke Rumah Sakit BIMC, serta dengan support dari Kantor SAR Denpasar," tutupnya.

(*)

 

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved