WN Brasil Jatuh di Rinjani
Hasil Autopsi Jasad Juliana Marins Menurut Pihak Brasil: Meninggal 15 menit Setelah Benturan
Ahli forensik Brasil mengonfirmasi bahwa penyebab kematian adalah pendarahan internal yang disebabkan cidera organ ganda karena beberapa trauma
TRIBUNLOMBOK.COM - Jenazah Juliana Marins kembali diautopsi di Brasil.
Autopsi pendaki asal Brasil yang tewas setelah jatuh di lereng puncak Gunung Rinjani itu dilakukan Institut Medis Forensik Rio de Janeiro.
Menurut laporan media Brasil, Globo, Kamis (10/7/2025), ahli forensik mengonfirmasi bahwa penyebab kematian adalah pendarahan internal yang disebabkan cidera organ ganda karena beberapa trauma.
Hasil itu sesuai dengan akibat dari benturan berenergi kinetik tinggi yang umum terjadi pada kasus jatuh dari ketinggian.
Dokumen hasil forensik di Brasil juga mengonfirmasi bahwa tidak ada kemungkinan Juliana hidup dalam jangka waktu lama setelah mengalami benturan.
Baca juga: Terungkap Hasil Autopsi Jasad Juliana Marins, Hipotermia Bukan Penyebab Meninggal Dunia
"Penilaian koroner adalah Juliana bertahan hidup maksimal 15 menit setelah jatuh," sebut laporan dokumen forensik itu.
Hal ini selaras dengan hasil autopsi di RSUD Bali Mandara, Denpasar, Bali.
Autopsi telah dilakukan mulai Kamis (26/6/2025) setelah jenazah tiba dari RS Bhayangkara Mataram, Kota Mataram pukul 22.00 Wita.
Saat diperiksa, kondisi jenazah masih utuh.
Tanda-tanda lebam dan kekakuan tubuh menunjukkan kematian terjadi 12–24 jam sebelum autopsi dilakukan, sesuai dengan standar forensik mayat yang telah dibekukan.
Terungkap bahwa penyebab Juliana Marins meninggal dunia bukan karena hipotermia.

Dokter forensik RSUD Bali Mandara, dr Ida Bagus Putu Alit, DMF. Sp.F, memaparkan bahwa hipotermia tidak menjadi penyebab kematian karena tidak ada tanda-tanda spesifik seperti penyusutan limpa.
Tidak bisa dilakukan pemeriksaan cairan bola mata untuk memastikan hipotermia karena jenazah sudah dalam kondisi dingin dan disimpan dalam freezer.
"Secara umum, pola luka dan sebarannya konsisten dengan korban jatuh dari ketinggian. Tidak ada indikasi korban meninggal dalam waktu lama setelah luka terjadi," bebernya dikutip dari TribunBali.com, Jumat (27/6/2025).
Ia menekankan bahwa meskipun kesimpulan sementara mengarah ke kekerasan tumpul sebagai penyebab kematian, autopsi belum sepenuhnya lengkap karena masih menunggu hasil pemeriksaan toksikologi.
Gubernur NTB Buka Pelatihan Vertical Rescue Evacuation, Benahi Tata Kelola Gunung Rinjani |
![]() |
---|
Agam Rinjani Cs Dapat Penghargaan dari Gubernur NTB Lalu Iqbal Setelah Evakuasi Juliana Marins |
![]() |
---|
Pihak Keluarga Bersikeras Juliana Marins Masih Bisa Hidup Jika Penyelamatan Lebih Cepat |
![]() |
---|
Asosiasi TO Minta Status Pemandu Juliana Diperjelas, Kondisi Drop Usai Kabar 'Blacklist' |
![]() |
---|
Terungkap! Autopsi Ulang Pastikan Juliana Marins Tewas Akibat Jatuh dari Ketinggian di Rinjani |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.