Berita Lombok Tengah
Kisah Rian Pratama, Petani Gen Z di Mandalika yang Raup Cuan dari Sayuran Hidroponik
Petani selada dengan cara hidroponik di Mandalika meraup keuntungan hingga Rp 7-10 juta per bulan
Penulis: Sinto | Editor: Wahyu Widiyantoro
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Sosok pemuda asal Dusun Lenser, Desa Kuta, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah Rian Pratama menjadi inspirasi bagi anak-anak muda.
Rian merupakan contoh untuk berani menjadi seorang petani di tengah kurangnya minat anak muda.
Rian mengubah pandangan negatif anak muda di sekelilingnya bahwa bertani itu pekerjaan yang berat dan kurang menjanjikan, punya risiko tinggi, hingga minimnya dukungan sosial dan ekonomi.
Pemuda berusia 25 tahun tersebut kini menjadi petani sayuran hidroponik yang sukses menyuplai selada ke berbagai restoran dan rumah makan di Mandalika.
Baca juga: Berdayakan Pemuda di KEK Mandalika, ITDC Bantu Kembangkan Pemasaran Hidroponik Selada
Dari hasil penjualan itu, ia bisa meraup keuntungan hingga Rp 7-10 juta per bulan.
Rian memanfaatkan lahan ukuran 7 x 10 meter persegi untuk membudidayakan sayuran seladanya dari pekarangan rumah.
“Awal saya mulai pengembangan sekitar bulan Agustus tahun 2024, saya saat itu sudah selesai menuntaskan pendidikan di jurusan Teknik Lingkungan di Universitas Mataram,” cerita Rian saat ditemui Tribun Lombok, Rabu (2/7/2025).
Dia awalnya membuat media tanam skala kecil lebih dulu untuk percobaan guna mengetahui apa saja potensi kendala yang akan dihadapi.
Jika dulu hanya beberapa lubang tanam, setelah percobaan sukses, kini miliki 1.040 lubang tanam.
Pada setiap media tanam, Rian bisa menghasilkan 72 Kilogram sayuran segar yang dijual seharga Rp 35 ribu per kilogram-nya ke sejumlah restoran maupun tempat makan yang ada di sekitar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
“Setiap hari panen, tapi kebanyakan pelanggan ambil sayuran per dua hingga empat hari, semakin ramai pengunjung restoran, ya semakin ramai pesan sayuran di sini,” terang Rian.
Rian mengaku awal merintis usaha ini berbekal dari pelatihan yang kerap diikuti dan diberikan InJourney Tourism Development Corporation (ITDC).
Dirinya dibantu sejak bulan November 2024 berdasarkan permintaan para remaja di Desa Kuta.
“Selain pelatihan, kami juga diberikan pengetahuan dari beberapa dosen cara berhidroponik yang benar, hingga bantuan berupa greenhouse dan pemasaran,” kata Rian.
Sebagai generasi milenial, terjun ke sektor pertanian adalah hal yang menjanjikan.
Dia tidak ingin terjebak pada keuntungan singkat dengan menjual tanah.
“Saya memiliki prinsip bila masih bisa menjual hasil tanah, kenapa harus jual tanah. Meski tanah yang kita miliki itu terbatas, ada sistem-sistem yang dapat kita terapkan seperti cara hidroponik ini,” ungkapnya.
Ia juga bertekad menepis isu bahwa tidak selamanya bertani itu kotor.
Rian juga mengajak para generasi muda khususnya di Kuta Mandalika untuk menjadi petani milenial dengan memanfaatkan lahan sekitar sebagai lokasi untuk menanam.
“Terpenting pekerjaan ini kita tanpa tekanan, pertanian itu enak kok. Siapa bilang kita tidak bisa pakai sepatu, kemeja atau gagah-gagahan,” selorohnya.
Site Operation The Mandalika ITDC Pari Wijaya mengatakan, pihaknya menyambut baik kreativitas dan ide Rian.
"Hal ini karena ITDC sebagai subholding InJourney memiliki dua tugas utama yaitu agent of development dan value creation. Ini sangat luar biasa sekali. Maka dari itu ITDC menyambut baik program ini dan terus mendukung kreativitas generasi muda kita khususnya di Desa Penyangga kita," jelas Pari.
Pari menjelaskan, melalui program Bazaar di Mandalika, pihaknya menyambungkan antara supply dan demand.
Dalam hal ini supply selada telah disediakan Rian Pratama dan Pokdarwis Desa Kuta, kemudian mencarikan demand melalui pelaku usaha di Mandalika khususnya di Bazaar.
"Ke depan lebih luas akan kita kembangkan ke stakeholder-stakeholder kita pelaku usaha penyediaan makanan mulai dari restoran, hotel dan lain sebagainya. Itu seiring sejalan pertumbuhan green house hidroponik yang diinisiasi oleh Mas Rian dan Pokdarwis Desa Kuta," beber Pari.
Pari menyebutkan, ITDC melalui program community development dan program tanggung jawab sosial lingkungan ITDC akan mendampingi dan terus mendorong memotivasi green house hidroponik.
Pihaknya akan menyambungkan dengan pemasaran holistik system pertanian terintegrasi.
(*)
Penemuan Mayat Bayi di Bawah Pohon Singkong di Praya, Polisi Buru Pelaku |
![]() |
---|
Rekan Investor Mengaku Telah Mengembalikan Sertifikat ke Pemilik Tanah Bukit Mandalika |
![]() |
---|
Ribuan Masyarakat Padati Tabligh Akbar Ustadz Das'ad Latif di Polres Lombok Tengah |
![]() |
---|
Dai Kondang Ustad Das'ad Latif Isi Ceramah di Polres Lombok Tengah Malam Ini |
![]() |
---|
Lombok Tengah Gelar Konsultasi Publik Penguatan Literasi Dasar |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.