Haji 2025

Jemaah Haji Sumbawa Meninggal Dunia Saat Mendarat di Lombok

Total jemaah haji kabupaten Sumbawa yang meninggal dunia berjumlah tiga orang

Penulis: Rozi Anwar | Editor: Wahyu Widiyantoro
Istimewa
JEMAAH HAJI - Bupati Sumbawa Syarafuddin Jarot secara resmi menerima kembali jamaah haji dari Arab Saudi pada Minggu (22/6/2025). Total jemaah haji kabupaten Sumbawa yang meninggal dunia berjumlah tiga orang. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Rozi Anwar 

TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA - Jemaah haji asal Kabupaten Sumbawa, Nusa Tenggara Barat (NTB) Mahdar dari Kecamatan Empang, asal Desa Lamenta, yang meninggal sebelum mendarat di Bandara Lombok, Minggu (22/6/2025).

Kasubbag Tata Usaha, Syamsul Munir Kemenag Sumbawa menerangkan Mahdar tergabung dalam Kloter 8.

Kloter ini semula berjumlah 231 orang namun dua orang gagal berangkat karena pertimbangan kondisi kesehatan.

Jemaah yang berangkat dan tiba kembali di tanah air berjumlah 226 orang, terdiri dari 110 laki-laki dan 116 perempuan.

Baca juga: 2 Jemaah Haji Indonesia Hilang Sejak Mei 2025 Belum Ditemukan Jelang Pemulangan

Adapun jemaah haji yang meninggal dari kabupaten Sumbawa ada tiga, termasuk Mahdar.

Dua jemaah meninggal sebelumnya yakni Siti Nurmah Muhammad Nurdin Desa Ai Boro, Kecamatan Plampang dan Siti Aisyah dari Kecamatan Alas.

"Alhamdulillah, selama pelaksanaan ibadah haji, seluruh jamaah menjalani rangkaian ibadah dengan sempurna. Meskipun ada yang sempat dirawat di Madinah karena kondisi medis, namun semuanya dapat kembali dan pulang bersama rombongan," ujarnya.

Bupati Sumbawa Syarafuddin Jarot mengajak seluruh jamaah untuk terus menjaga semangat spiritual haji dalam kehidupan sehari-hari.

"Selamat datang kembali di Tana Samawa tercinta. Semoga semua ibadah yang dilaksanakan diterima Allah SWT dan membawa berkah bagi keluarga dan lingkungan. Kami bangga dan bersyukur, karena para jamaah telah menjalani ibadah dengan kesungguhan dan penuh pengorbanan," ucap Jarot.

Jarot meminta seluruh hadirin untuk mendoakan tiga orang jemaah haji asal Sumbawa yang wafat selama proses pelaksanaan ibadah.

"Wafat di tanah suci atau dalam perjalanan ibadah adalah pertanda husnul khatimah. Semoga almarhum dan almarhumah di tempatkan di sisi terbaik Allah SWT. Kita semua yang ditinggalkan semoga diberi kesabaran dan kekuatan," ajak Jarot, seraya memimpin pembacaan Al-Fatihah.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved