Sosok Sri Wahyuningsih, Ibu Muda di Dompu yang Tewas di Tangan Suami

TRIBUNLOMBOK.COM, DOMPU - Ita (56) tak sanggup menahan linangan air mata, mengingat saat ia menemukan putrinya Sri Wahyuningsih (28) tewas tergeletak bersimbah darah di Dusun Nangasia, Desa Marada, Kecamatan Huu, Kabupaten Dompu, pada Sabtu 7 Juni 2025.

Sri tewas ditangan suaminya sendiri Syamsudin (30), karena dituduh banyak utang dan membuat keluarga malu.

Ia tak menyangka, Sri yang dikenal tegar menghadapi kelakuan suaminya itu, kini harus meninggalkan dua anaknya jadi yatim.

Terlebih, Fikra, anak kedua Sri yang belum genap satu bulan, kini harus kehilangan dekapan hangat sang ibu.

Ita sambil menggendong cucunnya Fikra,menuturkan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang kerap dialami Sri dari Syamsudin.

Ita menyebut, selama hampir 10 tahun usia pernikahan, Sri kerap mendapt kekerasan dari Syamsudin.

Namun, selama ini sang putri selalu menutupinya, sebab dia tak ingin persoalan rumah tangganya menjadi beban orang tua.

"Begitu wataknya almarhumah ini, biar dipukul tidak mau cerita, apalagi sampai melapor ke polisi," jelasnya.

Baca juga: Trend Kasus Kekerasan Perempuan Tinggi, Pemprov NTB Bentuk FKP2KS

Pihak keluarga sempat menyarankan agar Sri menceraikan suaminya karena alasan kekerasan yang kerap kali dilakukan.

Hanya saja, Sri menolak dan bersikukuh tetap bertahan membina rumah tangganya lantaran memikirkan masa depan buah hatinya.

Atas berbagai pertimbangan itu, pihak keluarga tak bisa berbuat banyak. Syamsudin pun tetap diterima dengan baik selayaknya menantu.

"Kami terima dengan baik, harapannya karena mungkin bertemu orang baik-baik dia bisa berubah," keluhnya.

(*)