Berita Lombok Timur

Kisah Ibu Hamil Asal Pangkep Dirujuk Ke Lombok Timur: Naik Kapal Perintis, Dihantam Hujan dan Ombak

Wanita ini harus menempuh perjalanan laut sekitar 24 jam untuk sampai ke Pulau Lombok dari Kabupaten Pangkep Kepulauan

Penulis: Toni Hermawan | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/TONI HERMAWAN
GAWAT JANIN - Ibu hamil Putri Patrisia (22) asal Pulau Sapuka, Liukang Tangaya, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan (Susel) saat ditemui di RSUD Selong, Senin (16/6/2025). Wanita ini harus menempuh perjalanan laut sekitar 24 jam untuk sampai ke Pulau Lombok dari Kabupaten Pangkep Kepulauan. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Pasien Kegawatan Janin Putri Patrisia (22) asal Pulau Sapuka, Liukang Tangaya, Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep), Sulawesi Selatan (Susel) memiliki pengalam pilu saat dirujuk ke RSUD Soedjono Selong, Lombok Timur, Jumat (13/6/2025) sekitar pukul 09.00 Wita. 

Wanita ini harus menempuh perjalanan laut sekitar 24 jam untuk sampai ke Pulau Lombok dan sampai Sabtu (14/6/2025) sekitar pukul 10.00 Wita. 

“Naiknya kapal perintis semalam di sana, dijemput pakai ambulan kesini (RSUD Selong),” kata Putri memulai ceritanya saat ditemui, Senin (16/6/2025).

Putri mengakui mual-mual dalam perjalanan, meskipun saat itu gelombang tidak terlalu tinggi.

“Kapal agak oleng, hujan juga,” tambahnya.

Baca juga: Kronologi Ibu Hamil Dirujuk dari Pangkep ke Lombok Timur: Berlayar 24 Jam, Janin Meninggal Dunia

Ia dirujuk ke RSUD Soedjono Selong lantaran jarak tempuh tidak jauh, ketimbang ke rumah sakit lainnya dan saat itu kapal yang berlayar hanya ke Pulau Lombok.

“24 jam juga kalau ke Makassar, pas kebetulan juga ada kapal mau kesini (Lombok),” ujarnya.

Dia masih ingat, perjalanan yang tidak diduga-duga, berawal saat ke memeriksa kehamilannya di Puskesmas Liukang Tangaya, Pangkep, Sulsel dan tim medis menyatakan kondisi denyut janinnya lemah.

“Di situ satu malam, pas malam juga dikasih tau ada kapal,” kata Putri.

“Terima kasih sudah mendampingi sampai disini, pelayanan di sana bagus disini juga bagus, pas sampai langsung dikasih makan,” imbuhnya. 

Salah satu tenaga kesehatan Liukang Tangaya Ermawati menceritakan, pengalaman saat berencana merujuk pasien alami gawat darurat janin. 

Dia mengungkap kondisi janin pasien lemah sehingga penanganan tidak bisa ditunda. 

"Dia mengambil inisiatif tercepat karena pasien tidak bisa tunda janin lemah, kalau ke Makassar butuh waktu lama sekitar 26 jam tergantung cuaca,” kata Erma. 

Ia menyebut, pihak Puskesmas jika ingin merujuk pasien harus melihat jadwal penyeberangan kapal yang terdekat, entah ke Makassar ataupun ke Pulau Lombok.  

“Kalau urgen dan tidak ada kapal, kita gunakan kapal kayu milik nelayan,” akunya.

Dia mengaku beruntung saat merujuk pasien ada tersedia kapal ke Pulau Lombok.  Dia selanjutnya meminta untuk dijemput oleh relawan ambulans dari Pelabuhan Kayangan menuju RSUD Soedjono Selong.

“Alternatif itu toh, pada saat merujuk ada kapal entah ke Makassar atau Lombok,” tambahnya. 

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved