Berit Lombok Timur

Oknum Kadus di Lombok Timur Rudapaksa Siswi SMA, Ternyata Sudah Punya 4 Anak

Seorang oknum kepala dusun berinisial N di Kecamatan Suralaga, Lombok Timur, diduga melakukan rudapaksa terhadap siswi SMA berinisial S (15).

Penulis: Toni Hermawan | Editor: Laelatunniam
Kolase Tribun-Video.com
KASUS RUDAPAKSA - Ilustrasi pemerkosaan. Seorang oknum kepala dusun berinisial N di Kecamatan Suralaga, Lombok Timur, diduga melakukan rudapaksa terhadap siswi SMA berinisial S (15). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Toni Hermawan

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Seorang oknum kepala dusun berinisial N di Kecamatan Suralaga, Lombok Timur, diduga melakukan rudapaksa terhadap siswi SMA berinisial S (15).

Korban kerap dibujuk pelaku untuk jalan-jalan dan diiming-imingi uang serta produk perawatan kulit (skincare).

Kuasa hukum korban, Muhammad Ansori menyampaikan, terduga pelaku sudah memiliki empat orang anak. Dalam melancarkan aksinya, N sering kali mengiming-imingi korban dengan uang dan janji akan menikahinya.

“Oknum kadus ini sudah memiliki empat orang anak dan berjanji akan menceraikan istrinya lalu menikahi korban,” ujar Ansori, Senin (9/6/2025).

Ia melanjutkan, awalnya N dan S saling mengenal melalui media sosial. Komunikasi antara keduanya berlanjut, dan S kerap diajak jalan-jalan serta dibelikan produk skincare.

“Awalnya dirayu, dikasih uang dan sejenis makeup. Awalnya korban menolak, tapi entah bagaimana, akhirnya korban mulai memiliki rasa dan mau,” tuturnya.

Rupanya N memanfaatkan kedekatan itu untuk merudapaksa korban pada bulan Ramadan lalu, sekitar Mei.

Aksi tersebut dilakukan di berbagai tempat, mulai dari kebun milik warga hingga penginapan di wilayah Kecamatan Selong.

“Pas kami tanya, dia (S) lupa karena kejadian itu sering terjadi dan tempatnya berbeda-beda,” sambung Ansori.

Setelah perbuatannya mulai diketahui publik, N dikabarkan mengurus surat pengunduran diri dan melarikan diri. Hingga saat ini, keberadaannya belum diketahui.

“Ada informasi dia ke Malaysia, ada juga yang bilang ke Kalimantan,” ungkapnya.

Kini, korban mengalami trauma berat dan memilih berhenti sekolah karena merasa malu. Padahal, hasil visum menunjukkan adanya luka di bagian alat vital korban.

“Sudah kami sarankan pindah sekolah, tapi dia malu. Sementara dari pemeriksaan medis, hasilnya negatif hamil,” jelasnya.

Tak berhenti sampai di situ, oknum kadus tersebut juga mengancam akan menyebarkan foto dan video korban tanpa busana melalui media sosial.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved