Berita Lombok Timur
Kades Kembang Kuning Curhat Soal Jalan Rusak Menuju Kawasan Wisata ke Wamenkop Ferry
Kondisi jalan menuju Desa Kembang Kuning yang memprihatinkan ini diharapkan segera menjadi perhatian karena sebagai destinasi wisata
Laporan Wartawan TrbunLombok.com, Toni Hermawan
TRiBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Kepala Desa Kembang Kuning Lalu Sujian menyinggung kondisi ruas jalan menuju kawasan wisata di daerahnya.
Kerusakan jalan di sejumlah titik dari kawasan Tetebatu Selatan hingga Desa Wisata Kembang diharapkan dapat segera dicarikan solusi.
Sujian mengatakan, homestay di desa wisata Kembang Kuning taat membayar pajak bahkan mencapai puluhan juta per bulan.
Namun pihak pengelola jasa wisata itu tidak mendapatkan fasilitas publik yang sepadan.
“Homestay ada yang bayar pajak sampai 30 juta sebulan,” ujarnya saat berdialog bersama wakil Menteri Koperasi RI Ferry Juliantono dan Gubernur NTB Lalu Muhammad Iqbal saat peluncuran koperasi merah putih di Desa Kembang Kuning, Sikur, Lombok Timur, Selasa (3/6/2025).
Baca juga: Jalur di Tetebatu Selatan Tertutup Longsor, Pembersihan Terhambat Cuaca Buruk
Ia berharap kondisi jalan yang memprihatinkan ini tersentuh bantuan dari pemerintah terkait.
“Yang kami lewati jalan sangat jelek, mudahan-mudahan lewat kesempatan ini bisa terealisasi,” harapnya.
Menanggapi itu, Wakil Bupati Lombok Timur Mohammad Edwin Hadiwijaya mengakui saat ini sedang bernegosiasi dengan pemerintah NTB untuk membagi tugas perbaikan jalan.
“Ruas jalan dari Prabuanyar hingga Kembang Kuning menjadi ruas jalan provinsi (kewenangan provinsi NTB),” katanya.
Ia melanjutkan, ruas jalan Gunung Siu sampai Tetebatu menjadi kewenangan pemerintah kabupaten Lombok Timur.
“Karena itu jalur yang akan memasuki kawasan wisata Kembang Kuning dan Jeruk Manis, Tetebatu dan Tetebatu Selatan, ini yang sedang kami upayakan,” sambungnya.
Sementara Iqbal mengatakan, saat ini pihaknya tengah berupaya memperbaiki jalur Pohgading-Dasan Geres dan beberapa bulan akan rampung.
Pemerintah juga telah menguji cairan Matos sebagai bahan pengikat dan diharapkan dapat memperbaiki jalan dengan lebih efisien.
“Kalau ini berhasil dengan uang yang sama kita bisa memperbaiki jalan lebih banyak karena biaya (cost) lebih murah,” ujarnya.
(*)
Tradisi Mubir Suro Desa Rempung, Membuat Bubur 'Sakral' dari Puluhan Jenis Biji-bijian |
![]() |
---|
Gotong-royong Warga Desa Rensing Bersihkan Lingkungan untuk Mitigasi Bencana |
![]() |
---|
Tradisi Bejango Desa Anjani: Silaturahmi Sambil Makan Bersama, Diawali dengan Menangkap Ikan |
![]() |
---|
Ritual Ngayu Ayu, Wujud Syukur dan Penghormatan Alam oleh Warga Sembalun |
![]() |
---|
Bupati Lombok Timur Minta Petugas Tidak Menagih Piutang Pajak untuk Orang Miskin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.