Berita Lombok Tengah

Semangat Pancasila Gema di LPKA Lombok Tengah, Anak Binaan Ikuti Upacara dengan Khidmat

Puluhan anak  Warga Binaan Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Lombok Tengah melaksanakan Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
TRIBUNLOMBOK.COM/AHMAD WAWAN SUGANDIKA
HARI LAHIR PANCASILA - Momen Warga Binaan LPKA Lombok Tengah serempak mengikuti upacara hari lahir pancasila, Senin (2/6/2025). 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, NTB - Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Lombok Tengah melaksanakan Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila, Senin (2/6/2025).

Pada acara ini, puluhan anak  Warga Binaan di Lapas serempak berbaris rapi. Saat lagu kebangsaan dikumandangkan, gerakan hormat selaras dilakukan dengan sikap tegap di masing-masing barisan.

Plh Kepala LPKA, Jaliludin mengatakan, giat ini diperlukan guna meningkatkan raSa nasionalisme para anak didik yang ada di dalam Lapas.

Khususnya pada momen kelahiran pancasila, di mana diartikan sebagai bagian dari rumah besar bagi keberagaman Indonesia. Dalam semangat gotong royong, Pancasila menyatukan lebih dari 270 juta rakyat dari berbagai suku, agama, budaya, dan Bahasa.

“Pancasila mengajarkan kita bahwa perbedaan adalah kekuatan untuk bersatu, bukan alasan untuk terpecah,” ucap Jalil.

Baca juga: Ramadan Budaya, Menghidupkan Semangat Anak Binaan di LPKA Lombok Tengah

Upacara bertemakan "Memperkokoh Ideologi Pancasila Menuju Indonesia Raya" ini juga diartikan Jalil menjadi pengingat bagi pegawai dan anak binaan LPKA Lombok Tengah bagaimana pentingnya revitalisasi nilai-nilai Pancasila dalam seluruh aspek kehidupan pendidikan, birokrasi, ekonomi, hingga ruang digital.

Dalam konteks pembangunan nasional, pemerintah telah menetapkan Asta Cita sebagai delapan agenda prioritas menunu Indonesia Emas 2045. 

Salah satu yang fundamental dalam Asta Cita tersebut adalah memperkokoh ideologi pancasila, demokrasi dan hak asasi manusia.

“Kemajuan tanpa fondasi ideologis akan rapuh. Tanpa Pancasila, pembangunan hanya jadi angka statistik,” pungkas Jaliludin.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved