Aksi Kecimol Tak Senonoh di Nyongkolan Tuai Kecaman Warganet
Sebuah video aksi kelompok orkes musik jalanan kecimol yang menampilkan gerakan tidak senonoh saat mengiringi tradisi nyongkolan (adat pernikahan di L
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Laelatunniam
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, NTB – Sebuah video aksi kelompok orkes musik jalanan kecimol yang menampilkan gerakan tidak senonoh saat mengiringi tradisi nyongkolan (adat pernikahan di Lombok) viral di media sosial.
Dalam video berdurasi 25 detik tersebut, tampak tiga perempuan berpose membungkuk dengan sejumlah laki-laki berada di bawah mereka. Aksi itu dipertontonkan di hadapan publik, termasuk di antaranya anak-anak di bawah umur.
Video tersebut menuai beragam reaksi dari warganet.
“Salah satu yang harus ditertibkan juga. Ini sudah jelas penyimpangan sosial tapi masih berkeliaran di tengah masyarakat,” tulis seorang netizen dengan akun bernama Adis Rifki Ortex.
Menanggapi hal ini, Ketua Umum Dewan Kesenian Lombok Timur, Aswan Khailani, menilai banyak personel kelompok kecimol tidak memahami etika dalam menampilkan kesenian di Lombok, yang dikenal dengan julukan Bumi Seribu Masjid.
“Mereka tidak memahami bagaimana bersikap di Bumi Seribu Masjid, jadi mereka harus diberikan pemahaman, dan pemerintah memang harus merangkul mereka,” ucap pria yang karib disapa kake Aswan ini, Jumat (23/5/2025).
Aswan menegaskan, keberadaan orkes kecimol juga tidak bisa dilarang, mengingat hal itu bagian dari kebebasan seseorang dalam berekspresi dalam dunia seni.
Namun yang saat ini perlu disorot, adalah bagaimana pemerintah merangkul keberadaan aktivitas kesenaian yang seringkali menciderai nama Lombok.
“Saya tetap dari aspek kesenian tidak menentang keberadaan, tapi kalau ada perlakuan yang tidak diterima ini yang kita tentang,” tegasnya.
Ditegaskan Kake Aswan, masyarakat juga dalam hal ini harus pintar dalam menilai dan menilai mana Orkesta Kecimol yang baik untuk digunakan.
Jika sudah ada rekam jejak jelek, dengan personilnya yang acak-acakan, masyarakat harusnya tidak menggunakan jasa mereka.
“Karena ini kan dia diminta, kalau masyarakat juga cerdas, kalau sudah ditau dia nggak baik jangan dipakek,” pungkasnya.
Merasa Ditipu soal Status Pengantin yang Menjanda 3 Kali, Pengantin Asal Lotim Minta Ganti Rugi |
![]() |
---|
VIRAL Wanita di Lombok Tengah Ngaku Gadis Padahal Janda 3 Kali, Nyongkolan Berujung Ricuh |
![]() |
---|
Cerita Pria Tetebatu Selatan Kepincut Bule Belgia, Berawal dari Kursus Bahasa Inggris |
![]() |
---|
VIRAL Video Nyongkolan Bule Belgia Menikah dengan Pria Asal Desa Tetebatu Selatan |
![]() |
---|
Membongkar Krisis Anak di NTB: Dari Pernikahan Dini hingga Putus Sekolah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.