Oknum Dosen Cabuli Mahasiswi
Cerita Alumni UIN Mataram Hampir Jadi Korban Pelecehan Oknum Dosen di Ma'had al-Jamiah
Cerita Alumni UIN Mataram saat masih tinggal di Ma’had, ia pernah mendapatkan percobaan pelecehan
Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika
TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM - MN, alumni Ma'had al-Jamiah UIN Mataram mengungkapkan, modus dugaan pelecehan yang dilakukan oknum dosen UIN Mataram inisial W.
Ia menyebut, kabar oknum dosen cabul itu sudah lama terdengar sejak 2021 silam. Saat melapor ke pihak kampus, birokrasi justru malah terkesan menutupi.
“Banyak yang lapor pernah kena pelecehan yang dilakukan oknum dosen ini, cuman tidak pernah ada yang digubris gegara dia orang yang dikatakan cukup berpengaruh di kampus,” ucap MN menjawab TribunLombok.com, Rabu (21/5/2025).
MN mengaku, saat masih menjadi mahasiswi di Ma’had, ia pernah mendapatkan percobaan pelecehan, namun ia berhasil selamat lantaran menghindar dari oknum dosen W.
Akan tetapi, teman dari MN sendiri yang disebutkannya menjadi korban dari oknum dosen ini.
“Cuman korbannya tidak ada yang berani speak up, karena mereka tidak menyadari mereka korban, karena modusnya agama,” ungkapnya.
Adapun lanjut dia, setidaknya ada 7 mahasiswi yang telah mengadu ke dirinya, mereka rata rata dilecehkan dengan modus agama sesaat usai melakukan pengajian di asrama.
Baca juga: Sederet Kasus Kekerasan Seksual di Lingkungan Kampus Kota Mataram
Diungkapkannya, 7 mahasiswi yang mengadu ini saat ini ada yang berstatus sebagai mahasiswi aktif dan ada pila yang sudah lulus.
“Kemungkinan korbannya juga bertambah, karena kasusnya juga sudah terjadi lama,” pungkasnya.
Sebelumnya, oknum dosen UIN Mataram inisial W ini juga sudah dilaporkan ke Subdit IV Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), kasus dugaan kekerasan seksual terhadap mahasiswi.
Koordinator Aliansi Stop Kekerasan Seksual, Joko Jumadi mengatakan, kasus ini sudah terjadi sejak tahun 2021 sampai 2024 lalu.
Dia mengatakan sampai saat ini sudah ada tujuh korban yang teridentifikasi, tapi baru lima orang yang berani melaporkan kejadian ini.
Joko mengatakan, rata-rata korban dari dosen cabul ini merupakan mahasiswi yang tinggal di Ma'had UIN Mataram, terlapor juga merupakan salah satu pengurus di lembaga tersebut.
"Dia melakukan manipulasi seolah-olah menjadi orang tua dari anak-anak tersebut, kalau kemarin jadi anak batin, kalau ini menjadi ayah, kemudian melakukan manipulasi agar keinginannya bisa dituruti," kata Joko.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.