Perkelahain Dua Pria di Pusuk Sembalun yang Dilerai Gubernur NTB Lalau Iqbal Terpengaruh Miras

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Aksi Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal melerai dua pria berkelahi di kawasan wisata Pusuk Sembalun, Lombok Timur viral di media sosial, Minggu (18/5/2025).

Perkelahian tersebu telah masuk dalam laporan Polres Lombok Timur.

Kasi Humas Polres Lombok Timur AKP Nikolas Osman mengungkapkan, peristiwa perkelahian tersebut melibatkan sodara R dan K pengelola kawasan Pusuk Sembalun.

Nikolas menyebut, keduanya terpengaruh minuman keras (miras).

“Dua pemuda yang berkelahi ini terlibat salah paham, dan mereka dalam pengaruh mabook,” kata Nikolas melalui pesan singkat, Senin (19/5/2025).

Disampaikan Nikolas, atas kejadian tersebut meja milik seorang penjual bunga inisial ASN di tempat itu rusak.

“Pada saat terjadi perkelahian dua pria tersebut membuat meja jualan bunga pelapor rusak,” ungkap Nikolas.

Sebelumnya diberitakan, aksi perkelahian dua pria tersebut sempat dilerai oleh Gubernur NTB LaluIqbal.

Dalam video berdurasi 46 detik tersebut, nampak Lalu Iqbal yang menggunakan jaket berwarna hitam dan celana hitam berusaha agar keduanya menahan diri dan tidak melanjutkan perkelahian tersebut.

Baca juga: Raja Siledendeng Lombok Dukung Pembentukan Provinsi Pulau Sumbawa

Warga yang berada di lokasi juga ikut membantu melerai kedua pemuda itu, belum diketahui penyebab kedua pemuda tersebut berkelahi.

Terdengar di dalam video kalimat umpatan yang dilontarkan oleh para pemuda itu, meski demikian Iqbal berusaha menenangkan mereka agar tidak mengganggu wisatawan yang lain. 

"Di tengah ramainya masyarakat yang tengah menikmati keindahan tempat wisata Pusuk Sembalun, Lombok Timur, ada keributan yang terjadi. Sigap Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal yang tengah berada di sana langsung melerai. Dengan lantang Gubernur Iqbal langsung meminta kedua pemuda ini menahan diri," tulis salah satu tim Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal.

Diketahui saat kejadian Iqbal beserta rombongan baru selesai mendampingi Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni di Sembalun, dalam rangka membuka event Rinjani 100 yang diikuti oleh ratusan pelari dari 20 negara.

(*)