Haji 2025

Rangkaian Ibadah Umrah Wajib Jemaah Haji di Masjidil Haram

Jemaah haji melakukan umrah wajib di Masjidil Haram sebelum puncak ibadah haji

Dok. Kementerian Haji Arab Saudi
UMRAH WAJIB - Suasana jemaah haji melakukan tawaf di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi, Sabtu (3/7/2023). Jemaah haji melakukan umrah wajib di Masjidil Haram sebelum puncak ibadah haji. 

TRIBUNLOMBOK.COM - Jemaah haji Indonesia yang berangkat pada gelombang pertama lebih dulu tiba di Madinah sebelum bertolak ke Makkah. 

Setelah itu, para jemaah akan mengambil miqat dan niat umrah wajib di Bir Ali-Madinah.

Keberangakatan jemaah haji Indonesia dari Madinah ke Makkah akan dimulai pada 10 Mei 2025. 

Pada hari pertama, ada tujuh kloter dengan sekitar 2.800 jemaah yang akan berangkat dari Madinah.

Selanjutnya para jemaah akan menempati kamar hotel yang telah disiapkan. Setelah beristirahat sejenak, mereka akan dipersiapkan untuk ke Masjidil Haram guna menunaikan umrah wajib.

Kepala Daerah Kerja (Daker) Makkah Ali Machzumi mengungkap keberangkatan jemaah dari hotel menuju Masjidil Haram akan diantar dengan Bus Shalawat. 

Baca juga: Dua Jemaah Calon Haji Meninggal di RSUD Provinsi NTB

Yaitu, bus yang telah dipersiapkan oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) untuk mengantar jemaah dari hotel ke Masjidil Haram (pergi dan pulang).

“Saat tiba di kota Makkah, jemaah akan masuk ke hotel. Setelah istirahat sejenak, mereka ke Masjidil Haram untuk melakukan rangkaian ibadah Umrah. Petugas telah mempersiapkan Bus Shawalat yang akan mengantarkan mereka dari hotel menuju Masjidil Haram,” sebut Ali Machzumi, Jumat (9/5/2025).

Jumlah bus shalawat akan disesuaikan dengan jumlah jemaah yang tiba di Kota Makkah. 

Hari per hari akan terus bertambah sesuai dengan jumlah jemaah yang masuk ke kota Makkah.

Layanan Bus Shalawat ini berjalan selama 24 jam untuk mengantar jemaah saat akan menunaikan salat berjamaah di Masjidil Haram

Layanan Bus Shalawat akan dihentikan sementara menjelang puncak haji dan beroperasi kembali setelah fase Arafah-Muzdalifah-Mina (Armuzna).

Ali Machzumi menambahkan, tahun ini layanan Daerah Kerja Makkah terbagi menjadi 10 sektor, ditambah satu sektor khusus Masjidil Haram

Sebanyak 10 sektor itu akan memberikan pelayanan kepada seluruh jemaah haji reguler asal Indonesia, baik akomodasi, konsumsi, transportasi, termasuk juga layanan bimbingan ibadah. 

Untuk sektor khusus, para petugas akan bersiaga memberikan pelindungan dan memantau aktivitas jemaah selama di Masjidil Haram.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved