Ngamuk dan Tak Terima Hercules Sebut Sutiyoso Bau Tanah, Siapa Gatot Nurmantyo? Berikut Profilnya!

Profil Gatot Nurmantyo yang ngamuk setelah dengar Hercules sebut Sutiyoso bau tanah: Tidak Sopan, Sudah Jadi Raja Kau?

Editor: Irsan Yamananda
Capture YouTube Tribunnews
PROFIL GATOT NURMANTYO - Gatot Nurmantyo semasa menjabat Panglima TNI. Gatot kini menolak pemberian Bintang Mahaputera dari Presiden Jokowi, Rabu (11/11/2020). Profil Gatot Nurmantyo yang ngamuk setelah dengar Hercules sebut Sutiyoso bau tanah: Tidak Sopan, Sudah Jadi Raja Kau? 

TRIBUNLOMBOK.COM - Mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo, meluapkan kemarahannya terhadap Ketua Umum GRIB Jaya, Hercules Rosario de Marshal.

Hal ini terkait pernyataan kontroversial Hercules yang dinilai menghina para purnawirawan.

Semua ini bermula dari tuntutan Forum Purnawirawan TNI-Polri yang satu di antaranya permintaan untuk mengganti Gibran Rakabuming Raka dari jabatan Wakil Presiden RI. 

Menanggapi permintaan para Purnawirawan TNI, Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB), Hercules, tertawa dan memberikan sindiran pedas.

"Katanya mau kudeta presiden, kepala kamu saya kudeta, tulis itu," ucap Hercules.

Menurut Hercules, Gibran Rakabuming dan Prabowo Subianto tak bisa dimakzulkan karena keduanya dipilih oleh rakyat.

Hercules juga mengkritik keras Sutiyoso yang sebelumnya juga menyebut Ormas-ormas saat ini berpakaian mirip tentara.

Sutiyoso pun mendukung revisi Undang-Undang Organisasi Masyarakat (UU Ormas) yang wacananya digulirkan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.

Pria bernama lengkap Rosario de Marshal itu menganggap Sutiyoso telah menyinggung ormas.

Hercules pun meminta Sutiyoso untuk diam.

Amarah Gatot Nurmantyo

Gatot Nurmantyo semasa menjabat Panglima TNI. Gatot kini menolak pemberian Bintang Mahaputera dari Presiden Jokowi, Rabu (11/11/2020).
Gatot Nurmantyo semasa menjabat Panglima TNI. Gatot kini menolak pemberian Bintang Mahaputera dari Presiden Jokowi, Rabu (11/11/2020). (Capture YouTube Tribunnews)

Dalam sebuah acara bersama Said Didu, Hersubeno Arief dan Refly Harun, Gatot Nurmantyo, menegaskan kemarahannya terhadap sikap Hercules yang dianggap tidak sopan dan seenaknya dalam berbicara.

"Ingat kau dulu, kok kau ngomong seenaknya kayak gitu. Tidak sopan, sudah jadi raja kau?" ujar Gatot dikutip dari unggahan akun Twitter Said Didu, Rabu (30/4/2025).

Gatot bahkan menyebut Hercules sebagai preman yang memakai seragam ormas, dan menantangnya untuk membuktikan bahwa dirinya layak disebut pejuang rakyat.

Baca juga: Dorong EO Jadi Event Creator, Gubernur Iqbal Ingin Ada Kegiatan Besar Setiap Bulan di NTB

"Kamu itu kan preman memakai pakaian ormas. Saya bisa buktikan kau itu preman," lanjutnya.

Mantan Panglima TNI tersebut kemudian menyinggung insiden di Depok, di mana anggota kepolisian diserang dan mobilnya dibakar saat menjalankan tugas. 

Menurut Gatot, kejadian itu sebagai bentuk pelecehan terhadap negara dan hukum.

 "Polisi itu adalah alat negara. Ketika akan menangkap, dilawan, dikepung. Negara apa ini?" katanya.

Ia menegaskan bahwa semua TNI akan menjadi purnawirawan dan bahwa mereka layak dihormati, karena telah berdarah-darah membela bangsa.

"Pak Sutiyoso itu purnawirawan bintang tiga loh. Termasuk saya juga di Timor-Timur. Kita berdarah-darah!," tandasnya.

Gatot mengingatkan, jika negara dikuasai oleh preman, maka kehancuran akan tak terelakkan.

Profil Gatot Nurmantyo

Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo
Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo (Istimewa)

Berani menunjuk-nunjuk Hercules, Gatot Nurmantyo bukan seseorang yang biasa di Indonesia.

 Gatot sudah malang melintang di dunia militer di Indonesia hingga akhirnya pensiun.

Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo lahir di Tegal pada 13 Maret 1960. Ayahnya berasal dari Cilacap dan ibunya berasal dari Solo.

Gatot hidup dari keluarga berlatar belakang militer, karena sang ayah yang bernama Suwantyo pernah menjabat sebagai Letnan Kolonel Infanteri di Kodam XIII.Merdeka Sulawesi Utara.

Sang ayah pernah menjadi anak buah dari Gatot Nurmantyo dalam Laskar Kemerdekaan di Banyumas.

Karir Gatot selama bertugas di militer terbilang moncer.

Gatot yang bercita-cita jadi arsitek itu lulus dari Akademi Militer angkatan tahun 1982.

Baca juga: 4 Fakta Lahan Sekolah SDN 1 Pengejek Lombok Tengah Dipagari Ahli Waris

Dinas pertama Gatot sebagai Danton MO 81 Kiban Yonif 315 Dam II/Slw.

Selama beberapa tahun, Gatot dikirim ke Papua sebagai Komandan Kodim, antara lain Dandim 1707 Merauke, kemudian Dandim 1701 Jayapura.

Gatot juga pernah menjabat sebagai Komandan Korem Suryakencana dan Kodam Brawijaya.

Kariernya terus meroket hingga menjadi Gubernur Akmil pada tahun 2010.

Kemudian di tahun 2014, Gatot resmi menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD).

Puncaknya, Gatot menjadi Panglima TNI di usia 55 tahun menggantikan Jenderal Moeldoko yang memasuki masa purna bakti.

Gatot menjadi Panglima TNI ke-16 yang dilantik oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta pada Rabu (8/7/2015).

Tokoh pemuda Indonesia Timur, Rosario de Marshall atau Hercules di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Sabtu (24/3/2012).
Tokoh pemuda Indonesia Timur, Rosario de Marshall atau Hercules di Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Sabtu (24/3/2012). (TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA)

Kemudian pada 8 Desember 2017 Gatot Nurmantyo diberhentikan secara hormat dari jabatannya sebagai Panglima TNI, dan digantikan oleh Marsekal Hadi Tjahjanto.

Pergantian jabatan Gatot pun saat itu sempat menuai kontroversi.

 Saat menjadi KSAD, Gatot mendaftar pendidikan Kopassus.

Setelah melalui sejumlah latihan fisik yang keras, Gatot pun dilantik menjadi anggita Kopassus di usia 55 tahun.

Gatot menjadi anggta Kopassus tertua yang dilantik pada saat usia 55 tahun.

Kekesalan Hercules terhadap Sutiyoso

Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (Grib), Hercules, sebelumnya mengungkapkan kemarahannya terhadap Sutiyoso, purnawirawan jenderal TNI bintang tiga yang juga Gubernur Jakarta (1997-2007). 

Baca juga: Jawaban Gubernur Lalu Iqbal saat Ditanya Pansel Sekda NTB

Gara-garanya, Sutiyoso berbicara mendukung revisi Undang-Undang Organisasi Masyarakat (UU Ormas) yang wacananya digulirkan Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.

Dalam mengutarakan opininya, Sutiyoso mengungkap pengalamannya bersinggungan dengan ormas yang berlaku bak preman.

Sutiyoso berbicara di Youtube tvOneNews, tayang Minggu (27/4/2025).

Semasa menjabat Panglima Komando Distrik Militer (Kodam) Jaya pada 1996-1997, Sutiyoso yang bertanggung jawab dengan keamanan Jakarta sering berurusan dengan ormas.

Menurutnya, pengalaman dengan ormas yang berlaku layaknya preman sangat tidak menyenangkan.

Hal itu ia rasakan kurang lebih 11 tahun, ditambah masa jabatan Gubernur Jakarta.

"Jadi waktu panglimapun sudah begitu, hiruk pikuknya ibu kota oleh aksi-aksi ormas yang menjelma jadi preman tukang palak, terutama di tempat-tempat hiburan," kata Sutiyoso.

Bang Yos, sapaan karibnya menyatakan dukungannya terhadap wacana revisi UU Ormas.

Ia berharap perubahan aturan juga mentenyuh tata cara berpakaian ormas, yang saat ini dianggapnya mirip tentara.

"Bahwa saya sangat mendukung Pak Tito Mendagri mau merevisi UU Ormas ini. Bukan tingkah laku mereka saja yang harus dievaluasi ya, tapi juga cara berpakaian."

Reaksi Hercules 

Hercules yang mendengar pernyataan Sutiyoso, geram.

Pria bernama lengkap Rosario de Marshal itu menganggap Sutiyoso telah menyinggung ormas.

Sambil mengejek, pemimpin ormas bernama Grib itu meminta Sutiyoso untuk diam.

Hal itu disampaikan Hercules saat memberi dukungan kepada Razman Nasution yang sedang bersidang di Pengadilan Negeri Jakarta Utara, Selasa (29/4/2025).

"Kaya Pak Sutiyoso itu ngapain, Pak Sutiyoso itu gak usahlah menyinggung ormas, sudahlah kalau saya bilang mulutmu sudah bau tanah. Gak usah nyinggung-nyinggung kita," tegas Hercules.

Hercules juga tegas mengatakan, tidak takut terhadap Sutiyoso.

"Orang boleh takut sama Pak Sutiyoso, saya gak takut," jelasnya.

Sumber: Tribun Jakarta dan Bangkapos

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved