Pendidikan NTB

Ratusan Produk Inovatif Siswa SMKN 1 Sikur Dipamerkan, Kadis Disdag NTB Apresiasi Program OSOP

Disdag NTB mengapresiasi langkah nyata SMKN 1 Sikur Lombok Timur dalam pembinaan calon pelaku usaha muda sejak dini

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
TRIBUNLOMBOK.COM/WAWAN SUGANDIKA
PRODUK SMK - Kepala Dinas Disdag NTB, Nelly Yuniarti saat mengunjungi giat Expo Produk SMKN 1 Sikur, Sabtu (19/4/2025). Dia memberikan apresiasi atas terselenggaranya giat Expo Produk ini sebagai langkah nyata membina calon usahawan muda yang akan datang dari bangku sekolah SMK. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR -  Ratusan produk kreatif karya siswa SMKN 1 Sikur dipamerkan dalam kegiatan Expo Produk, yang menjadi agenda wajib bagi para pelajar kelas IX sebelum kelulusan.

Acara ini berlangsung meriah di lapangan utama sekolah, dengan dihadiri oleh Kepala Dinas Perdagangan (Disdag) Provinsi Nusa Tenggara Barat, Baiq Nelly Yuniarti, bersama jajaran pejabat Pemerintah Daerah (Pemda) Lombok Timur, Sabtu (19/4/2025).

Kegiatan ini mendapat apresiasi tinggi dari Kadis Disdag NTB sebagai langkah nyata dalam pembinaan calon pelaku usaha muda sejak dini. Ia menyampaikan dukungannya terhadap inovasi SMK Sikur dalam menerapkan konsep One Student One Product (OSOP).

“Pertama kami ingin mengucapkan selamat dan bahagia sekali rasanya ada inovasi dari SMK Sikur tentang One Student One Product (OSOP), dan ini yang kami harapkan di tengah perkembangan teknologi saat ini,” ujar Nelly.

Menurutnya, pelajar SMK memiliki peran strategis dalam kebangkitan ekonomi daerah, terutama dengan posisi NTB yang kini menjadi destinasi pariwisata unggulan. Produk-produk hasil siswa dinilai mampu bersinergi dengan sektor ekonomi kreatif dan pariwisata.

“Nah kalau tidak dimulai dari mereka (siswa dan siswi SMK) untuk dilatih membuat sebuah produk, nanti pada saat sudah tamat mereka akan bingung. Tinggal bagaimana siswa ini dilatih untuk melihat tren pasar supaya dia menjadi seorang usahawan,” tambahnya.

Nelly bahkan menegaskan bahwa bila setiap siswa mampu menciptakan produk sendiri, bukan tidak mungkin mereka akan membuka lapangan kerja baru yang berdampak pada penurunan angka pengangguran di NTB.

“Karena mereka sudah bisa membuat produk satu siswa, bayangkan kali seratus sekian siswa,” tegasnya.

Namun, ia juga menekankan pentingnya dukungan lintas sektor. “Dikbud misalnya, harus segera membackup program ini. Pemda Lombok Timur juga mulai membaca ini sebagai sebuah potensi yang layak dikembangkan, layak untuk digunakan,” katanya.

Lebih jauh, ia mendorong kolaborasi nyata antara SMK dan pemerintah daerah, termasuk dalam kegiatan pengadaan barang di lingkup pemerintah.

“Bagaimana cara kolaborasinya? Mungkin dalam event daerah, SMK harus banyak dilibatkan. Dalam setiap pengadaan, kita meminimalkan mencari barang dari luar. Apa dulu yang ada di kita, itu yang kita gunakan,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala SMKN 1 Sikur, Hasbi Ahmad, menjelaskan bahwa Expo Produk merupakan bentuk kepedulian sekolah dalam memberikan ruang kreativitas bagi siswa, serta menjadi bagian dari sejarah perjalanan mereka selama menempuh pendidikan.

Tahun ini, sebanyak 349 produk dipamerkan, mulai dari batik tulis, desain grafis, perabotan, pernak-pernik, hingga lukisan tangan. Hasbi juga mengungkapkan bahwa pada 2025, sebanyak 45 lulusan SMKN 1 Sikur telah diterima bekerja bahkan sejak masa magang.

“Kami mengantarkan anak-anak kami magang ke Malaysia, kebanyakan di kawasan wisata berbintang di hotel yangg ada di Malaysia,” tegasnya.

Menurutnya, hal ini menunjukkan kesiapan dan kualitas lulusan SMKN 1 Sikur untuk bersaing di dunia kerja, baik sebagai karyawan maupun sebagai wirausahawan.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved