Berita Lombok Tengah

Daftar Pengurus PKK Lombok Tengah Periode 2025-2030

Berikut daftar pengurus Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Lombok Tengah  periode 2025-2030

Penulis: Sinto | Editor: Idham Khalid
Dok. Istimewa
PENGUKUHAN KEPENGURUSAN - Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri saat mengukuhkan kepengurusan tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga di Pendopo Bupati, Kamis (17/4/2025).  

Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto

TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri resmi melakukan pengukuhan terhadap tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Lombok Tengah  periode 2025-2030,

Sejumlah program menjadi prioritas, salah satunya menuntaskan program kerja yang belum selesai di periode lalu.

Ketua TP PKK Loteng Hj Baiq Nurul Aini, mengatakan, adapun program yang belum tuntas adalah, pembentukan kelompok-kelompok dasa wisma yang tahun lalu baru mencapai 25 persen. 

"Periode sebelumnya kelompok dasa wisma ini sempat mati suri, pada periode pertamanya berhasil dihidupkan kembali meski capaian masih kurang. Untuk berikutnya di periode ini Insyaallah akan kami tingkatkan," ujar istri bupati Lombok Tengah Lalu Pathul Bahri itu di Praya, Sabtu (19/4/2025). 

Dikatakan Baiq Nurul Aini, selain itu, pada kelompok kerja (Pokja) I tentang remaja dimana pernikahan dini terhadap anak-anak masih cukup tinggi di Lombok Tengah setelah Lombok Timur. 

Mencegah masifnya pernikahan dini, pihaknya melakuakan sosisalisasi melalui PKK Goes to School, sosialisasi kepada orang tua mengenai cara mereka menjaga dan menerapkan pola asuh pada anak-anak remaja.

"Salah satu penyebab timbulnya pernikahan anak adalah pola asuh yang kurang baik di keluarga," Baiq Nurul Aini.

Pada Pokja II, lanjutnya, menjadi program unggulan adalah Gelari Pelangi yang berfokus pada peningkatan kualitas pendidikan dan ekonomi keluarga. Serta, program Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga UP2K yang bertujuan meningkatkan ekonomi keluarga melalui pendidikan, keterampilan dan pengembangan koperasi.

"Untuk UP2K ini sudah terbentu pada 12 kecamatan namun masih kurang pada tingkatan desa, dalam waktu dekat kami akan turun ke desa-desa untuk membentuk ini (UP2K, red) karena menjadi program unggulan di pusat,” beber ketua Forikan Loteng ini.

Sedangkan pada Pokja III, program Aku Hatinya PKK dengan menggandeng Dinas Perikanan dan Kelautan (Dislutkan) mendorong masyarakat khususnya anak-anak untuk gemar makan ikan. “Ini kita akan dorong dari tingkat kecamatan hingga ke desa,” cetus Nurul.

Pada Pokja IV, kata dia, PKK Loteng juga fokus menurunkan angka stunting di Gumi Tatas Tuhu Trasna. Selama ini, intervensi yang dilakukan bersama stakeholder terkait adalah menyerahkan bantuan gizi dalam bentuk mentah.

Cara ini dinilai tidak tepat sasaran lantaran sebagian besar orang tua yang anaknya stunting justru tidak dikonsumi oleh anak.

“Bahkan ada yang jual, ada juga dibagikan atau diberikan ke keluarganya yang lain. Itu yang kami temukan,” beber Nurul.

Sebab itu, pihaknya mengubah pola intervensi dengan membentuk Dapur Sehat dimana kader posyandu dan PKK akan melakukan demo masak makanan bergizi untuk anak stunting. 

Halaman
1234
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved