Berita Lombok Timur
Jelang Lebaran Idul Fitri, Warga Lombok Timur Rami Datangi Toko Pakaian Thrifting
Toko pakaian thrifting diserbu warga Lombok Timur jelang perayaan lebaran Idul Fitri 2025
Penulis: Rozi Anwar | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Rozi Anwar
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TIMUR - Jelang lebaran Idul Fitri minat warga Lombok Timur, untuk membeli pakaian thrifting atau baju bekas cukup tinggi.
Harga murah dan kualitas menjadi salah satu alasan untuk membeli pakaian bekas tersebut.
Salah satu lokasi thrifting store yang ramai dikunjungi oleh pemburu pakaian bekas yaitu di Mora Thrifting yang berada di Desa Pringgasela, Kecamatan Pringgasela.
"Toko ini sebenarnya sudah cukup lama dari dulu, dan kita maksimalkan marketingnya itu melalui media sosial, sehingga pengunjung sudah ramai sejak dulu, namun pada Bulan Ramadan apalagi menjelang lebaran saat ini setiap harinya pengunjung selalu ramai, kisaran penjualan sekitar ratusan pcs lebih lah," kata Melisa salah satu karyawati Mora Thrifting saat ditemui pada Senin (17/3/2025).
Melisa mengaku, kalau di toko tempat dirinya bekerja saat ini memang beberapa menyediakan pakaian baru, namun para pengunjung lebih banyak membeli pakaian thrift karena koleksi barangnya yang bagus serta harga yang terjangkau dan murah.
"Pakaian thrifting di sini itu mulai dari harga Rp5.000 hingga Rp 85.000 itu tergantung dari brand dan kualitas barangnya," tutur Melisa.
Melisa mengatakan, karena peningkatan pengunjung jelang lebaran idul Fitri 2025 ini cukup tinggi, barang dagangnya habis dalam waktu tiga sampai tujuh hari sudah habis.
"Karena pengunjung ramai, jadinya kadang 3 atau 7 hari harus nyetok kembali, apalagi kalau ada merek-merek tertentu itu kadang sebelum toko kita buka mereka sudah datang," ujarnya.
Baca juga: DLHK NTB Ungkap Penyebab Kematian 11 Ekor Sapi di Sumbawa Barat Gegara Racun Sianida
Terpisah pengunjung Nurhidayat Asal Kecamatan Aikmel (25), saat memilih pakaian thrifting, ia beralasan membeli pakaian bekas karena kualitas yang bagus dan tahan lama,
"Kebanyakan pakaian saya itu thrifting semua, ini saja jaket yang saya pakai sudah 2 tahun lebih, kalau ndk salah dulu saya beli 60.000," pungkasnya.
Pengunjung lain Muslimin (35) memilih pakaian thrifting karena harga yang terjangkau dengan isi kantong.
"Saya membeli pakaian bekas karena harganya murah, apalagi menjelang lebaran kebutuhan tentu sangat banyak, kan bisa berhemat, di toko Mora ini saya sudah berlangganan dari dulu, ini saya lagi nyari celana," tambah Sopian.
Abdul Aziz (26 Tahun) pengunjung lainya, beralasan kenapa berkunjung ke toko thrifting tersebut karena ia bisa mendapatkan merek pakaian luar negeri dengan harga yang murah, seperti merek Adidas, Nike, Carhat dan lain-lain.
"Saya kasih tahu tipsnya ya, untuk mengetahui merek pakaian itu original atau Fake, saya biasanya scan barcode yang tertera di tag brand yang terdapat di baju misalnya, kan ada tuh biasanya di bagian leher ada barcode nya, itu kita scan sehingga nanti informasi detail nya akan muncul setelah kita scan, kalau tidak ada barcode nya itu kita ragukan," jelas Aziz.
Aziz pun mengakui jika pakaian yang ia kenakan mulai dari baju, celana, topi hingga sepatu itu semuanya thrifting alias bekas, sehingga ia datang kembali untuk membeli pakaian bekas untuk persiapan lebaran idul Fitri 2025.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.