Berita NTB

DLHK NTB Ungkap Penyebab Kematian 11 Ekor Sapi di Sumbawa Barat Gegara Racun Sianida

Penyebab kematian 11 ekor sapi di KSB karena tingginya kandungan sianida pada air limbah dari tambang ilegal yang ada di dusun tersebut

Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Idham Khalid
TRIBUNLOMBOK.COM/ROBBY FIRMANSYAH
SAPI KERACUNAN - Plt Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan NTB Mursal mengungkapkan penyebab kematian 11 ekor sapi di Sumbawa Barat, Senin (17/3/2025). Mursal mengatakan penyebab kematian sapi tersebut karena racun sianida yang terdapat dalam air limbah tambang ilegal yang diminum sapi tersebut. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah

TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), mengungkapkan penyebab kematian 11 ekor sapi di Lingkungan Bakat, Kelurahan Bertong, Kabupaten Sumbawa Barat.

Plt Kepala DLHK NTB Mursal mengatakan, penyebab kematian 11 ekor sapi tersebut karena tingginya kandungan sianida pada air limbah dari tambang ilegal yang ada di dusun tersebut.

"Hasil uji laboratorium ternyata kandungan sianida daripada air limbah tempat pengentongan itu 190 mili liter per liter, jadi itu sangat mematikan," kata Mursal, Senin (17/3/2025).

Menurut peraturan pemerintah nomor 202 tahun 2024 batas kandungan sianida dalam air limbah yang bisa ditoleransi sebesar 0,5 ml per liter.

Mursal mengatakan, dengan kondisi tersebut air limbah tersebut sudah termasuk bahan berancun dan berbahaya atau limbah B3.

Untuk mengantisipasi adanya ternak lain yang minum di tempat tersebut, pemerintah sudah meminta kepada pemilik untuk menutup tempat tersebut.

"Karena tidak menutup kemungkinan adanya ternak lain yang minum disana, apalagi di daerah tersebut sapinya dilepas liarkan," kata Mursal.

Mursal mengatakan luas area yang tercemar limbah sianida tersebut hanya dua are, dia mengatakan tambang tersebut merupakan tambang emas ilegal.

Baca juga: Genjot PAD, Bupati Lombok Timur H Haerul Warisin Sasar Pengusaha Tembakau dan Tambak Udang

Limbah sianida tersebut bukan hanya berbahaya bagi ternak, tetapi juga berbahaya bagi masyarakat sekitar. Akibat kejadian tersebut kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. 

Sebelumnya, 11 ekor sapi ditemukan mati usai diduga meminum air limbah kimia bekas usaha pengolahan emas di Lingkungan Balat, Kelurahan Telaga Bertong, Kecamatan Taliwang, Kabupaten  Sumbawa Barat (KSB).

Kejadian matinya belasan sapi tersebut terjadi pada, Rabu 5 Maret 2025. Berdasarkan informasi dari M Zain selaku pemilik ternak. Sapi-sapi tersebut ditemukan mati tidak jauh dari lokasi kolam rendaman salah satu usaha pengolahan emas yang berada di wilayah Balat.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved