Berita Kota Mataram

Kisah Ni Nengah Menjemput Rezeki dengan Berjualan Bunga Rampai di Pemakaman Muslim saat Ramadan

Selama ramadan, Ni Nengah menjadikan profesi jualan bunga rampai untuk menuai keuntungan sebanyak-banyaknya

Penulis: Ahmad Wawan Sugandika | Editor: Idham Khalid
Ahmad Wawan Sugandika/TribunLombok.com
BERKAH RAMADAN - Ni Nengah Rosening (77) saat ditemui ketika sedang berjuta bunga peziarah di Makam Umum Mataram, Jumat (28/2/2025). Ni Nengah menjadikan bulan ramadan nutuk berjualan bunga rampai untuk pengunjung makam di Kota Mataram. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Ahmad Wawan Sugandika

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA MATARAM - Bulan Ramadan merupakan bulan yang berkah bagi umat muslim. Bahkan tidak hanya saja bagi umat muslim, berkah bulan ini juga dirasakan oleh warga non muslim.

Seperti Ni Nengah Rosening, nenek yang diketahui beragama Hindu berusia sekira 77 tahun, menjadikan bulan puasa ramadan sebagai momen berjualan bunga rampai.

Pada momen ramadan, ia seringkali mendapatkan keuntungan, dari bunga rampai yang dijajakan dirinya untuk para peziarah kubur di Pemakaman Umum Mataram yang berada di Jalan WR. Supratman Kecamatan Mataram.

Ditemui TribunLombok.com, nenek yang akrab disapa Ni Nengah ini terlihat ramah menawarkan jualannya ke setiap peziarah yang datang berkunjung.

Dengan hanya beralaskan tikar seadanya, Ni Nengah duduk sembari merapikan jualannya. Tampak kulit keriputnya yang terpapar sinar matahari yang cukup menyengat, lantaran tempatnya berjualan hanya mengandalkan pohon untuk dirinya berteduh.

“Setiap hari saya jualan disini pak, dari umur sembilan tahun sampai sekarang di umur 77 tahun, dulu ngikut sama orang tua yang juga berjualan bunga di makam ini,”  ucap Ni Nengah sembari melontarkan senyum dengan dibarengi tatapan yang mulai buram, Jumat (28/2/2025).

Ni Nengah berjualan bukan hanya seorang diri, namun di sepanjang pagar makam umum tersebut juga berjejer penjual lain.

Kendati sudah tua, ia terlihat begitu semangat menawarkan jualannya, sampai kadang ia berdiri hanya untuk menyapa pembeli.

Selama ramadan, Ni Nengah menjadikan profesi jualan bunga rampai untuk menuai keuntungan sebanyak-banyaknya. Dia mengaku menerima berkah tersendiri setiap kali datang bulan mulia bagi umat Islam ini.

“Saya senang jika sudah datang ramadan, selalu ada keuntungan walaupun tidak banyak, kadang hanya dapat Rp10 ribu saja dari hasil jualan,” katanya.

Baca juga: Lalu Ramdan Siap Maju Jadi Calon Ketua KONI Lombok Tengah, Berpengalaman Pimpin FASI hingga Perkemi

Ni Nengah memang menjual bunga yang didapatkannya dari orang lain, ia hanya menawarkan jasa, sedang bunga didapatkannya dari pihak lain. Sehari biasanya dirinya mengambil bunga sebanyak 5 kilo.

Per kilonya dia bagi menjadi 10-15 bungkus bunga, rata rata per bungkus dijual Ni Nengah dengan harga yang berfariatif, yakni di kisaran Rp3-5 ribu pembungkus.

“Kadang ada juga yang baik, dia beli satu bungkus itu dengan harga Rp5 ribu, kadang juga Rp10 ribu,” sebutnya.

Ni Nengah mempunyai 3 orang anak dan 1 cucu. Selain bulan ramadan, kadang kala keuntungan yang dia terima dengan berjualan bunga sepanjang hari hanya Rp2 ribu.

Halaman
12
Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved