Akademisi Unram Sebut Ekonomi NTB Minim Serapan Dana Investasi, APBD Masih Tergantung Transfer Pusat

Investasi dan ekspor merupakan salah instrumen dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di NTB

Penulis: Andi Hujaidin | Editor: Wahyu Widiyantoro
TRIBUNLOMBOK.COM/DZUL FIKRI
Pengamat Ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram Muhammad Firmansyah. Investasi dan ekspor merupakan salah instrumen dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di NTB. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Andi Hujaidin

TRIBUNLOMBOK.COM, KOTA BIMA - Pengamat Ekonomi dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Mataram Muhammad Firmansyah menjelaskan terkait dengan prospek Ekonomi NTB tahun 2025.

Ia mengatakan investasi dan ekspor merupakan salah instrumen dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi di NTB jika ditilik dari pengeluaran pemerintah. 

Bagi daerah yang bukan daerah industri, APBD cukup krusial dampaknya dalam menstimulus perekonomian.

Menurutnya, NTB masih memiliki ketergantungan terhadap dana transfer pusat yang cukup tinggi. 

Baca juga: Pemprov NTB Sebut Produk Ekraf Mampu Beri Kontribusi untuk Pertumbuhan Ekonomi

Meskipun investasi di NTB menurutnya sudah mulai menggeliat.

"NTB Masih tergantung (APBD), investasi kita itu umumnya banyak di sektor pertambangan kemudian sektor pariwisata, sektor ini kan walaupun dia menyerap tenaga kerja tapi kurang masif ya, kan tidak semua orang bisa bekerja di sektor tambang," terangnya beberapa waktu lalu di Podcast Tribunlombok.

Dia melihat APBD NTB saat ini harus berorientasi pada kemandirian fiskal seperti menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) sehingga tidak bertumpu pada transfer pusat.

"Karena investasinya kecil juga konsumsinya relatif terbatas, apalagi dengan situasi saat ini. Satu satunya harapan bagaimana memanfaatkan APBD ini," ujarnya.

Dia menyebut APBD memiliki Dana Alokasi Umum atau transfer pusat dan juga ada Dana Alokasi Khusus serta PAD.

"Itu yang sebenarnya ingin digunakan untuk mentriger pertumbuhan ekonomi. Untuk menstimuluskan itu ya bagaimana caranya belanja itu bisa menghasilkan pendapatan," sambungnya.

Termasuk upaya menggelar event-event sehingga dapat memacu perekonomian di NTB.

"Dengan belanja itu menghasilkan orang makin produktif, banyak kegiatan yang terjadi di daerah, misalnya ada event event tertentu kita biayain, tetapi dengan kegiatan itu menghasilkan banyak impact. Banyak perdagangan yang dihasilkan banyak juga produk lokal yang dihasilkan, itulah gambaran besarnya untuk APBD," jelasnya.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved