Berita Lombok Tengah
Penghuni Lapas Terbuka Lombok Tengah Diajak Jadi Petani Padi
Para warga binaan embaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Lombok Tengah diajak bertani padi untuk mesukseskan program ketahanan pemerintah pusat
Penulis: Sinto | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan Tribunlombok.com, Sinto
TRIBUNLOMBOK.COM, LOMBOK TENGAH - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Lombok Tengah terus berpartisipasi aktif dalam program ketahanan pangan yang dicanangkan oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan kepada jajaran Pemasyarakatan.
Sejauh ini, lahan yang tersedia telah ditanami berbagai jenis tanaman, terutama tanaman padi.
Padi merupakan sektor utama yang dikembangkan di Lapas Terbuka Lombok Tengah sebagai pemenuhan kebutuhan ketahanan pangan nasional.
Kepala Lapas Terbuka Lombok Tengah, Agung Putra, mengatakan, tanaman padi tidak luput dari keberadaan hama yang sangat berpengaruh terhadap produktivitas padi. Hama dapat merugikan tanaman padi karena dapat menghambat kesuburan tanaman.
"Untuk itu Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) Lapas Terbuka Lombok Tengah melakukan penyemprotan pada lahan padi yang telah ditanam," jelas Agung Putra kepada Tribun Lombok, Sabtu (25/1/2025).
Agung Putra mengungkapkan, kegiatan ini merupakan bagian dari perawatan intensif dengan menjaga kualitas dan kesuburan tanaman yang telah ditanam.
Harapannya dapat memberikan hasil panen yang maksimal guna mendukung program ketahanan pangan nasional, sekaligus memberikan keterampilan bagi WBP dalam mengelola pertanian sebagai salah satu upaya rehabilitasi.
"Bahwa selain menciptakan rasa tanggung jawab, program ketahanan pangan ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan penghuni Lapas Terbuka Lombok Tengah," sebut Agung.
Baca juga: Pemprov NTB Minta Bulog Maksimal Serap Gabah Petani untuk Antisipasi Impor Beras
Adapun program ini juga berguna untuk mengurangi stres dan kecemasan di antara penghuni lapas, serta memberikan mereka rasa bangga karena bisa menghasilkan sesuatu yang berguna.
Selain itu, kegiatan bercocok tanam juga dapat membantu membentuk sikap disiplin, kerja keras, dan kerjasama yang akan berguna bagi warga binaan dalam menjalani kehidupan setelah masa hukuman.
"Dengan keberhasilan program ini, kami berharap Lapas tidak hanya menjadi tempat hukuman, tetapi juga menjadi tempat yang mendidik dan membekali WBP dengan keterampilan praktis yang dapat mereka manfaatkan setelah kembali ke masyarakat," pungkasnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.