Berita Sumabawa Barat
Komisi I DPRD Sumbawa Barat Miris Melihat Kondisi RSUD Asy Syifa Kekurangan Dokter
DPRD Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), mengaku miris melihat kondisi yang dialami RSUD Asy Syifa yang kekurangan dokter
Penulis: Rozi Anwar | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Rozi Anwar
TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA BARAT - Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), Mohammad Hatta mengaku miris melihat kondisi yang dialami Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Asy Syifa atas kekurangan dokter.
Hatta menyatakan, pemerintah harus segera mengambil langkah strategis untuk memenuhi kebutuhan dokter umum rumah sakit daerah tersebut.
"Itu kan fasilitas kesehatan pemerintah. Jadi harus diatasi bersama-sama persoalannya," ujarnya saat dihubungi melalui WhatsApp pada Selasa (21/1/2025)
Kekurangan dokter kata Hatta, sebenarnya merupakan persoalan klasik pada fasilitas kesehatan pemerintah.
Dan itu tidak saja terjadi di RSUD Asy Syifa tetapi juga di fasilitas kesehatan yang di bawah kendali Dinkes KSB.
"Nah saya kurang setuju kalau RSUD pinjam dokter ke Dinkes. Kan dokter-dokter di Puskesmas juga kurang," sebutnya.
Hatta meminta untuk mengatasi kekurangan tenaga dokter itu, RSUD Asy Syifa, Dinkes dan Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) duduk bersama.
Menyusun rencana jangka panjang kebutuhan dokter untuk kemudian dimasukkan dalam agenda penerimaan Aparatur Sipil Negara (ASN).
"Kalau ada bukaan PPPK atau CPNS buat formasi untuk dokter umum," tandasnya.
Ia mengingatkan agar proses mutasi turut pula menjadi salah satu penyebab terjadinya kekurangan tenaga kesehatan di unit-unit layanan kesehatan pemerintah.
"Kalau mutasi dokter atau tenaga kesehatan lainnya, Dinkes, BKPSDM dan RSUD harus koordinasi dulu. Jangan asal pindahkan saja apalagi sampai memberi izin pindah ke luar daerah," tutupnya.
Baca juga: RSUD Asyifa Belum Dipastikan Jadi Lokasi Cek Kesehatan Paslon Pilkada KSB 2024
Terpisah, Direktur RSUD Asy Syifa dr Carlof mengatakan, beberapa dokter yang sebelumnya bekerja di RSUD Asy Syifa telah berhenti karena berbagai alasan.
"Betul saat ini kami membutuhkan dokter umum karena ada beberapa dokter umum kami yang lulus pendidikan spesialis dan lulus cpns di daerah lain dan saat ini jumlah dokter umum kita 11 hanya 11 orang dan membutuhkan 5 orang dokter lagi," katanya saat dihubungi melalui WhatsApp.
Carlof mengaku, untuk memenuhi kebutuhan dokter umum tersebut, pihaknya tak tinggal diam, pada awal bulan ini pihaknya resmi membuka lowongan. Namun sayangnya hal itu belum membuahkan hasil hingga saat ini.
"Kita sudah buka lowongannya sejak tanggal 7 Januari kemarin, dan kalau ditanya apa sudah ada yang melamar, hingga saat ini saya menjawab belum ada," ujarnya.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.