Anggota DPRD NTB Jalani Tes
50 Anggota DPRD NTB Jalani Tes Urine Mendadak Usai Rapat Paripurna
Puluhan anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menjalani tes urine mendadak
Penulis: Robby Firmansyah | Editor: Idham Khalid
Laporan Wartawan TribunLombok.com, Robby Firmansyah
TRIBUNLOMBOK.COM, MATARAM - Sebanyak 50 anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), menjalani tes urine, Senin (20/1/2025).
Tes urine dilakukan usai rapat paripurna dengan agenda penyampaian laporan keterangan pertanggung jawaban Penjabat Gubernur.
Sebelum rapat paripurna dimulai, Ketua DPRD Provinsi NTB Hj Baiq Isvie Rupaeda mengumumkan akan ada tes urine mendadak.
Hal tersebut dilakukan berdasarkan usulan pada rapat paripurna sebelumnya, agar dilakukan tes urine anggota DPRD Provinsi NTB sebagai langkah pencegahan penyalahgunaan narkoba.
Salah satu anggota dewan yang mengikuti tes urine Hamdan Kasim, menyambut baik tindakan yang dilakukan oleh Ketua DPRD NTB.
"Tanpa direncanakan ini bagus menurut saya, saya sudah ya, sebenarnya yang lebih akurat durasi dan akurasinya itu rambut," kata Hamdan, Senin (20/1/2025).
Politisi Partai Golkar itu mengatakan tes urine tersebut bukan hanya dilakukan oleh DPRD Provinsi NTB saja, namun harus dilakukan di semua instansi lingkup Provinsi NTB tanpa direncanakan.
"Dibikin mendadak saja seperti sekarang ini, supaya tidak ada persiapan-persiapan," kata Hamdan.
Baca juga: Ratusan Nelayan Lombok Timur Gruduk Kantor DPRD NTB, Tolak Pemasangan VMS pada Kapal Kecil
Dari 65 anggota DPRD Provinsi NTB terdapat 15 anggota yang absen, Hamdan mengatakan untuk anggota dewan yang absen akan dilakukan pemeriksaan dilain waktu.
Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) NTB Brigjen Pol Marjuki mengatakan, tindakan yang dilakukan Ketua DPRD untuk mengecek urine anggotanya sangat baik.
Mengingat berdasarkan data BNN RI, NTB masuk daerah dengan prevalensi penyalahgunaan narkoba yang cukup tinggi sebesar 1,73 persen dari jumlah penduduk yang berusia 15-64 tahun sembanyak 3,7 juta.
"Prevalensinya tinggi, hampir sama dengan prevalensi nasional, penomena ini seperti gunung es yang terlihat hanya permukaan, oleh sebab itu kami ucapkan terimakasih kepada ibu ketua yang sudah menghubungi kami untuk melakukan pemeriksaan urine," kata Marjuki.
(*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.