Berita Sumabawa Barat

Akibat Cuaca Buruk, Petani di KSB Menunda Masa Tanam

Penyebab utama keterlambatan capaian luasan tanam di Sumbawa Barat diakibatkan cuaca dengan intensitas hujan sangat tinggi

Penulis: Rozi Anwar | Editor: Idham Khalid
Rozi Anwar
Aktifitas petani di Kecamatan Taliwang saat menggarap lahan. 

Laporan Wartawan TribunLombok.com, Rozi Anwar 

TRIBUNLOMBOK.COM, SUMBAWA BARAT - Dinas Pertanian Kabupaten Sumbawa Barat mencatat masih banyak luas lahan sawah yang belum tertanam oleh petani akibat cuaca buruk yang menerjang wilayah itu.

Plt Kepala Dinas Pertanian KSB, Suhadi menerangkan, pada kurun waktu yang sama di tahun 2024 lalu, di awal bulan Januari seharusnya telah mencapai setengah dari target, namun pada bulan yang sama di tahun 2025 saat ini belum tercapai.

"Kita akui memang ada perlambatan capaian tanam sekarang ini," ucap Suhadi, pada Jumat (10/1/2025).

Suhaedi mengatakan, penyebab utama keterlambatan capaian luasan tanam tersebut diakibatkan cuaca dengan intensitas hujan yang terjadi sangat tinggi mengakibatkan sawah terendam.

"Memang air melimpah, mendukung pemenuhan kebutuhan air tanaman padi. Tetapi di sisi lain dampak negatifnya banyak lahan yang terendam air, akibatnya pemilik lahan terpaksa menunda kegiatan tanamnya," kata Suhadi.

"Contoh di Seteluk masih terdapat lahan pertanian yang terendam air, sehingga belum bisa ditanami sampai hari ini oleh petani," sambungnya.

Suhadi menyatakan tetap optimis target tanam pada musim Oktober-Maret ini tetap dapat tercapai. Berdasarkan data target tanam pada masa tanam pertama (MT1) tahun 2025 ini mencapai sekitar 9.000 hektar. 

"Demikian untuk target tanam tahunan kita masih optimis masih bisa melampaui," tutupnya.

Baca juga: Kejati NTB Buru Satu Tersangka Lagi di Kasus KUR BSI Petani Sapi Rp 8,2 Miliar

Terpisah, Hasan petani Desa Merarak, Kecamatan Seteluk mengaku menunda kegiatan tanamnya dengan kondisi lahan yang masih tergenang.

"Sebenarnya curah hujan yang ada sudah sangat cocok untuk memulai proses tanam, tetapi akibat lahan kami masih terendam air sisa banjir yang terjadi di penghujung tahun 2024 lalu, terpaksa kami menunda penanaman," ucapnya.

Bukan hanya di Kecamatan Seteluk saja, namun lahan terendam air juga terjadi di kecamatan Taliwang. Beruntung kini petani di wilayah kota itu sebagian sudah dapat memulai proses tahapan tanam. 

"Semoga lahan kami tidak lagi terendam air karena setelah kami menaman ini kebutuhan air harus teratur," kata Mujnah, seorang petani Kelurahan Telaga Bertong, Kecamatan Taliwang.

(*)

Sumber: Tribun Lombok
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved